Juru kunci makam godog keluhkan pengelolaan retribusi

Minggu, 13 Januari 2013 - 18:58 WIB
Juru kunci makam godog...
Juru kunci makam godog keluhkan pengelolaan retribusi
A A A
Sindonews.com – Para juru kunci di makam keramat Godog, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut mengeluhkan adanya pengelolaan retribusi.

Alasannya, hingga kini retribusi yang ditarik dari tiap pengunjung sebesar Rp2000, tidak pernah dialokasikan untuk pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur di kompleks makam Prabu Kean Santang tersebut.

“Satu peser pun dana retribusi itu tidak ada yang dikembalikan lagi untuk pemeliharaan dan perbaikan. Menjadi sangat aneh bila objek makam keramat Godog dikenakan retribusi oleh pemerintah daerah, sedangkan pemeliharaannya tidak diperhatikan,” kata Wakil Ketua Ikatan Juru Kunci Makam Godog Aceng Dede saat ditemui Minggu (13/1/2013).

Diungkapkan Aceng, pemeliharaan yang diperlukan agar sarana dan infrastruktur di makam ini tetap terjaga, biaya untuk membersihkan rumput, memperbaiki saluran air, jalan dan beberapa perawatan bangunan lainnya.

“Sejak 2007 silam, keseluruhan biaya pelestarian kompleks makam keramat yang terletak di lereng Gunung Karacak, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan, ini berasal dari swadaya masyarakat dan infak peziarah,” katanya.

Sebelum 2007 lalu, lanjutnya, pengelolaan retribusi tidak seperti ini. Dana dari total retribusi yang diperoleh, sebesar 30 persennya dikembalikan untuk pelestarian makam.

“Waktu itu, total dana retribusi dari pengunjung yang berhasil dikumpulkan bisa mencapai Rp100 juta lebih. Soalnya penarikannya tiap hari. Sekarang juga begitu. Tapi anehnya kami tidak tahu dana itu kemana,” ungkapnya.

Pihaknya juga pernah mengadukan permasalahan tersebut kepada Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat (Jabar). Namun, kata Aceng, pihak provinsi menanggapi masalah pungutan retribusi ini dengan dingin.

“Katanya, retribusi ini masalah otonomi daerah sendiri. Sedangkan sewaktu kami mengadu ke Pemkab Garut, khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Garut, mereka seolah diam saja,” ucapnya.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0804 seconds (0.1#10.140)