Jokowi harusnya fokus perbaiki angkutan umum
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat transportasi dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Yoga Adiwinarto mengatakan, rencana pembangunan enam ruas tol layang untuk mengurai kemacetan di Jakarta dinilai bukan barang baru, dan sudah ketinggalan.
Karena, logikanya jika ingin menanggulangi kemacetan, seharusnya pemerintah daerah memperbaiki angkutan umum dan bukan menambah rasio jalan dengan melakukan pembangunan ruas jalan tol.
“Itu kuno, karena dibeberapa negara jalan tol dan layang banyak yang dibongkar. Seharusnya fokus kepada angkutan umum, itu prioritas, karena sejak kampanye pun Jokowi ingin mengurai kemacetan di Jakarta,” ujar Yoga di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (10/1/2013).
Menurut Yoga, pembangunan ruas tol tersebut malah memicu keingninan warga untuk terus menggunakan kendaraan pribadi. Dan itu sangat berlawanan dengan keinginan pemerintah mengurangi kemacetan. “Kita pesimis, karena bukan itu (enam ruas tol) yang diperlukan, harusnya memang meningkatkan kualitas angkutan umum,” tuturnya.
Lebih lanjut, Yoga menilai, pemerintah daerah saat ini tidak fokus dalam menangani moda transportasinya. Sehingga yang terjadi kebijakan-kebijakan yang dihasilkan malah berseberangan dengan keadaan yang ada dimasyarakat.
“Jadi gubernur dan wagub inginnya seperti apa sih? Fokusnya ke angkutan pribadi atau umum. Buatlah kota yang ramah untuk manusianya,” tegasnya.
Karena, logikanya jika ingin menanggulangi kemacetan, seharusnya pemerintah daerah memperbaiki angkutan umum dan bukan menambah rasio jalan dengan melakukan pembangunan ruas jalan tol.
“Itu kuno, karena dibeberapa negara jalan tol dan layang banyak yang dibongkar. Seharusnya fokus kepada angkutan umum, itu prioritas, karena sejak kampanye pun Jokowi ingin mengurai kemacetan di Jakarta,” ujar Yoga di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (10/1/2013).
Menurut Yoga, pembangunan ruas tol tersebut malah memicu keingninan warga untuk terus menggunakan kendaraan pribadi. Dan itu sangat berlawanan dengan keinginan pemerintah mengurangi kemacetan. “Kita pesimis, karena bukan itu (enam ruas tol) yang diperlukan, harusnya memang meningkatkan kualitas angkutan umum,” tuturnya.
Lebih lanjut, Yoga menilai, pemerintah daerah saat ini tidak fokus dalam menangani moda transportasinya. Sehingga yang terjadi kebijakan-kebijakan yang dihasilkan malah berseberangan dengan keadaan yang ada dimasyarakat.
“Jadi gubernur dan wagub inginnya seperti apa sih? Fokusnya ke angkutan pribadi atau umum. Buatlah kota yang ramah untuk manusianya,” tegasnya.
(san)