Atap sekolah ambruk, DPRD cium gelagat korupsi
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bogor Wawan Risdiawan mengatakan, pihaknya akan memanggil kontraktor pembangunan SDN Banar 1, di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang ambruk, pada Selasa kemarin.
"Kami selaku komisi yang mengawasi pembangunan akan segera memanggil kontraktor, pengawas, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor," katanya saat meninjau lokasi, Bogor, Rabu (9/1/2013).
Menurutnya, ketiga komponen tersebut saling berkaitan karena memiliki tanggung jawab yang sama terhadap bangunan SDN Banar tersebut. Ditambahkan, jika pembangunannya dilakukan dengan benar, tidak mungkin terjadi ambruk atau roboh.
"Kami yakin ada kesalahan saat pembangunan gedung sekolah ini," sambung Wawan.
Dilanjutnya dia, jika terbukti ada kelalaian dalam pelaksanaan pembangunan, atau dalam arti terjadi tindak pidana korupsi, maka segera diproses hukum. "Kami selaku DPRD akan memberikan sanksi agar kontraktor segera di blaklist," pungkas Wawan.
Seperti diberitakan sebelumnya, pembangunan SDN Banar 1 dibangun pada tahun 2008 lalu. Saat itu pembangunan menggunakan atap yang terbuat dari baja. Namun pada Selasa kemarin, bangunan tersebut ambruk dan menimpa 81 siswa yang ada di bawahnya. Sedikitnya, 34 siswa mengalami luka luka akibat peristiwa itu.
"Kami selaku komisi yang mengawasi pembangunan akan segera memanggil kontraktor, pengawas, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor," katanya saat meninjau lokasi, Bogor, Rabu (9/1/2013).
Menurutnya, ketiga komponen tersebut saling berkaitan karena memiliki tanggung jawab yang sama terhadap bangunan SDN Banar tersebut. Ditambahkan, jika pembangunannya dilakukan dengan benar, tidak mungkin terjadi ambruk atau roboh.
"Kami yakin ada kesalahan saat pembangunan gedung sekolah ini," sambung Wawan.
Dilanjutnya dia, jika terbukti ada kelalaian dalam pelaksanaan pembangunan, atau dalam arti terjadi tindak pidana korupsi, maka segera diproses hukum. "Kami selaku DPRD akan memberikan sanksi agar kontraktor segera di blaklist," pungkas Wawan.
Seperti diberitakan sebelumnya, pembangunan SDN Banar 1 dibangun pada tahun 2008 lalu. Saat itu pembangunan menggunakan atap yang terbuat dari baja. Namun pada Selasa kemarin, bangunan tersebut ambruk dan menimpa 81 siswa yang ada di bawahnya. Sedikitnya, 34 siswa mengalami luka luka akibat peristiwa itu.
(san)