Sudin PU Jakpus tambal 12 titik jalan berlobang
A
A
A
Sindonews.com – Suku Dinas Jakarta Pusat melakukan penambalan terhadap dua belas titik lokasi jalan berlobang. Ke 12 lokasi tersebut, Jalan Blora, Jalan Sutomo, Jalan Letjen Soeprapto, Jalan Wahid Hasyim, Jalan Tanah Abang II, Jalan Lapangan Banteng Utara, Jalan Bendungan Jago, Jalan Pramuka, Jalan Tambak, Jalan Salemba Raya, Jalan Gunung Sahari dan Jalan Haji Ung.
Menurut Kasie Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Sudin PU Jalan Jakarta Pusat Azhari, berdasarkan hasil pemantauan tim di lapangan, ditemukan 12 lokasi jalan berlobang akibat hujan yang turun beberapa waktu terakhir di wilayah Jakarta.
“Tim yang diterjunkan terdiri dari 20 orang. Setiap harinya, tim ini melakukan pemantauan di sejumlah ruas jalan di wilayah Jakarta Pusat,” kata Kasie Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Sudin PU Jalan Jakarta Pusat Azhari, Selasa (8/1/2013).
Ia menjelaskan, lubang terjadi lantaran limpahan saluran air di jalan terus terjadi, hingga menggerus aspal. Ditambah jalan yang tergenang tersebut selalu di lintasi kendaraan. Dengan demikian aspal tidak kuat menahan hingga mengelupas dan terjadi lubang.
"Musuhnya aspal adalah air, ketika hujan turun terus menerus maka, aspal yang ada akan mengelupas," ucapnya.
Lebih lanjut Azhari mengatakan, sebenarnya saat ini sudah ada teknologi yang bisa membuat aspal bisa lebih tahan terhadap air. Namun hal tersebut memakan waktu. Dan hal itu sangat tidak mungkin dilakukan mengingat hampir seluruh jalan Di Jakarta pusat dilintasi.
"Jika kita tutup seminggu, maka akan timbul masalah baru, untuk itu kita hanya menambal," ucapnya.
Menurut Kasie Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Sudin PU Jalan Jakarta Pusat Azhari, berdasarkan hasil pemantauan tim di lapangan, ditemukan 12 lokasi jalan berlobang akibat hujan yang turun beberapa waktu terakhir di wilayah Jakarta.
“Tim yang diterjunkan terdiri dari 20 orang. Setiap harinya, tim ini melakukan pemantauan di sejumlah ruas jalan di wilayah Jakarta Pusat,” kata Kasie Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Sudin PU Jalan Jakarta Pusat Azhari, Selasa (8/1/2013).
Ia menjelaskan, lubang terjadi lantaran limpahan saluran air di jalan terus terjadi, hingga menggerus aspal. Ditambah jalan yang tergenang tersebut selalu di lintasi kendaraan. Dengan demikian aspal tidak kuat menahan hingga mengelupas dan terjadi lubang.
"Musuhnya aspal adalah air, ketika hujan turun terus menerus maka, aspal yang ada akan mengelupas," ucapnya.
Lebih lanjut Azhari mengatakan, sebenarnya saat ini sudah ada teknologi yang bisa membuat aspal bisa lebih tahan terhadap air. Namun hal tersebut memakan waktu. Dan hal itu sangat tidak mungkin dilakukan mengingat hampir seluruh jalan Di Jakarta pusat dilintasi.
"Jika kita tutup seminggu, maka akan timbul masalah baru, untuk itu kita hanya menambal," ucapnya.
(stb)