Sanksi lemah, anak menjadi korban

Selasa, 08 Januari 2013 - 08:25 WIB
Sanksi lemah, anak menjadi...
Sanksi lemah, anak menjadi korban
A A A
Sindonews.com – Tingginya angka kekerasan terhadap anak, disebabkan sanksi yang lemah terhadap pelaku kekerasan terhadap anak. Hal itu diungkapkan Seto Mulyadi Sekjend Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).

Ia menilai, tingginya angka kasus kekerasan ataupun penjualan anak, merupakan tantangan bagi stakeholder, untuk memberikan sanksi tegas bagi pelaku kekerasan dan penjualan terhadap anak.

“Ini tantangan, khususnya bagi petugas penegak hukum untuk memberikan sanksi tegas,” katanya.

Ka Seto sapaan akrabnya mengaku, tidak hanya akan berkordinasi dengan Kapolri, Komnas PA juga akan melakukan kordinasi dengan semua unsur, untuk serius menangani kasus kekerasan dan penjualan anak.

“Komnas PA akan mengajak semua unsur, untuk serius menangani kasus kekerasan dan penjualan terhadap anak,” tegasnya.

Ia menambahkan, Rabu (9/1/2013) mendatang, Komnas PA akan melakukan renungan dengan melibatkan instansi terkait, di kantor LPSK di jalan Perintis Kemerdekaan.

“Semua unsur akan diundang, untuk menghadiri acara tersebut,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, iklan penjualan bayi yang ada di portal Tokobagus.com, pada 31 Desember 2012. Iklan tersebut terpampang hingga 3 Januari 2013. Setelah itu, pihak Tokobagus.com mencabutnya.

Dalam iklan tersebut, tampak dua bayi berusia sekitar 18 bulan dibanderol dengan harga Rp10 juta per bayi. Di laman situs tersebut juga tertera nama Farkhan dan sebuah nomor telepon yang bisa dihubungi.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0708 seconds (0.1#10.140)