Jokowi tak mau tunggu sampai puluhan tahun
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ingin bergerak cepat. Dia tak mau menunggu puluhan tahun untuk melaksanakan pembangunan di Jakarta. Karena, persoalan di Jakarta telah sangat akut dan harus segera dicari jalan keluarnya.
"Ya yang siap dulu. Yang siap monorel, ya monorel dulu. Yang siap MRT, ya MRT. Yang siap deep tunnel, ya deep tunnel. Pokoknya yang siap, jangan sampai berpuluh-puluh tahun," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (7/1/2013).
Ditambahkan dia, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan kejadian terhadap berbagai pembangunan di Jakarta. Diantaranya proyek pembangunan deep tunnel yang diharapkan dapat mengatasai persoalan banjir di Jakarta.
"Kajiannya belum komplit di meja saya. Tapi sekarang iya dalam proses. Tapi kalau kajiannya nanti ke saya, kalau hanya menyelesaikan misalnya dua titik banjir ya ngapain dilaksanakan? Masa jumlah triliunan hanya mengurangi dua titik banjir, misalnya," tukasnya.
Dia juga mengatakan, dalam melaksanakan pembangunan warga Jakarta harus tahu setiap pengeluaran pemerintah. Hal ini menjadi penting, untuk mencegah bocornya anggaran ke kantong-kantong pihak yang tak bertanggung jawab.
"Biar nanti semua orang bisa ngeliat, 'Oh, berarti subsidi harus dikeluarkan dari APBD nantinya sekian', 'Oh, tiket yang harus dibayar sekian', 'Oh, kita harus nyicil setiap tahun sekian'. Saya buka semuanya biar masyarakat ngerti," jelasnya.
"Ya yang siap dulu. Yang siap monorel, ya monorel dulu. Yang siap MRT, ya MRT. Yang siap deep tunnel, ya deep tunnel. Pokoknya yang siap, jangan sampai berpuluh-puluh tahun," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (7/1/2013).
Ditambahkan dia, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan kejadian terhadap berbagai pembangunan di Jakarta. Diantaranya proyek pembangunan deep tunnel yang diharapkan dapat mengatasai persoalan banjir di Jakarta.
"Kajiannya belum komplit di meja saya. Tapi sekarang iya dalam proses. Tapi kalau kajiannya nanti ke saya, kalau hanya menyelesaikan misalnya dua titik banjir ya ngapain dilaksanakan? Masa jumlah triliunan hanya mengurangi dua titik banjir, misalnya," tukasnya.
Dia juga mengatakan, dalam melaksanakan pembangunan warga Jakarta harus tahu setiap pengeluaran pemerintah. Hal ini menjadi penting, untuk mencegah bocornya anggaran ke kantong-kantong pihak yang tak bertanggung jawab.
"Biar nanti semua orang bisa ngeliat, 'Oh, berarti subsidi harus dikeluarkan dari APBD nantinya sekian', 'Oh, tiket yang harus dibayar sekian', 'Oh, kita harus nyicil setiap tahun sekian'. Saya buka semuanya biar masyarakat ngerti," jelasnya.
(san)