Awal tahun, polisi ditantang tegakkan hukum
A
A
A
Sindonews.com - Kasus kecelakaan yang melibatkan putra sulung Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Rasyid Amrullah, dinilai sebagai tantangan bagi kepolisian untuk menegakkan hukum di awal tahun 2013 ini.
Pasalnya, sopir maut yang menabrak kendaraan Luxio, di ruas Tol Jagorawi tersebut, menyebabkan dua orang korban harus meregang nyawa.
Menurut Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar, polisi harus menyelesaikan kasus ini dengan tuntas dengan cara seobjektif mungkin.
"Polisi dalam penyelidikan harus objektif, dan cermat. Polisi jangan mengambil tindakan yang tak sesuai dengan kenyataan, baik pembenaran ataupun pembelaan," jelas Bambang kepada Sindonews, Rabu (2/1/2013).
Dalam kecelakaan, menurut Bambang, ada dua hal yang harus menjadi titik fokus kepolisian dalam mengungkap kasus. Yang pertama menurutnya, polisi harus menyelidiki kendaraan yang digunakan Rasyid, apakah kendaraan tersebut laik jalan, bermasalah, atau sedang mengalami gangguan.
Yang kedua menurutnya, polisi juga harus melakukan penyelidikan terhadap prilaku Rasyid. Karena menurutnya, jika kondisi kendaraan laik, dan tak bermasalah, kesalahan ada pada kelalaian Rasyid.
"Baik karena terpengaruh narkoba, mengantuk, maupun sedang bermasalah," jelasnya.
Maka itu, Bambang menyarankan polisi harus jeli melihat kasus ini tanpa memandang yang bersangkutan adalah anak seorang pejabat negara.
"Polisi juga harus objektif saat memilih dokter yang menangani pelaku yang saat ini juga terluka, jangan sampai malah ada unsur pembelaan dari dokter tersebut. Termasuk soal penahanan jika Rasyid memang terbukti bersalah, jangan membeda-bedakan," jelasnya.
Sebelumnya, Selasa 1 Januari 2013, sekira pukul 05.45 WIB pagi, terjadi tabrakan di tol Jagorawi arah selatan, tepatnya di KM 3.500 antara Mobil Daihatsu Luxio bernopol F 1622 CY, yang di kemudikan oleh Frans Joner Sirait (37), dan mobil Jeep BMW bernopol B 272 HR, yang dikemudikan oleh M Rasyid Amrulloh (22).
Dalam peristiwa tersebut, dua orang atas nama Harun (57) dan M Raihan umur 14 bulan tewas. Sementara dua orang mengalami luka ringan. Diantaranya Nung (30), dan Mohammad Rifan (8), dan Norman (41).
"Dua orang tewas dalam kejadian tersebut sementara dua lainnya. Menderita luka ringan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, melalui pesan singkatnya kepada Sindonews.
Penyebab kejadian ini menurut laporan yang diterima terjadi, karena pengendara Jeep BMW B 272 HR, diduga mengemudi dalam keadaan mengantuk sehingga menyeruduk mobil Luxio F 1622 CY dari belakang.
Pasalnya, sopir maut yang menabrak kendaraan Luxio, di ruas Tol Jagorawi tersebut, menyebabkan dua orang korban harus meregang nyawa.
Menurut Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar, polisi harus menyelesaikan kasus ini dengan tuntas dengan cara seobjektif mungkin.
"Polisi dalam penyelidikan harus objektif, dan cermat. Polisi jangan mengambil tindakan yang tak sesuai dengan kenyataan, baik pembenaran ataupun pembelaan," jelas Bambang kepada Sindonews, Rabu (2/1/2013).
Dalam kecelakaan, menurut Bambang, ada dua hal yang harus menjadi titik fokus kepolisian dalam mengungkap kasus. Yang pertama menurutnya, polisi harus menyelidiki kendaraan yang digunakan Rasyid, apakah kendaraan tersebut laik jalan, bermasalah, atau sedang mengalami gangguan.
Yang kedua menurutnya, polisi juga harus melakukan penyelidikan terhadap prilaku Rasyid. Karena menurutnya, jika kondisi kendaraan laik, dan tak bermasalah, kesalahan ada pada kelalaian Rasyid.
"Baik karena terpengaruh narkoba, mengantuk, maupun sedang bermasalah," jelasnya.
Maka itu, Bambang menyarankan polisi harus jeli melihat kasus ini tanpa memandang yang bersangkutan adalah anak seorang pejabat negara.
"Polisi juga harus objektif saat memilih dokter yang menangani pelaku yang saat ini juga terluka, jangan sampai malah ada unsur pembelaan dari dokter tersebut. Termasuk soal penahanan jika Rasyid memang terbukti bersalah, jangan membeda-bedakan," jelasnya.
Sebelumnya, Selasa 1 Januari 2013, sekira pukul 05.45 WIB pagi, terjadi tabrakan di tol Jagorawi arah selatan, tepatnya di KM 3.500 antara Mobil Daihatsu Luxio bernopol F 1622 CY, yang di kemudikan oleh Frans Joner Sirait (37), dan mobil Jeep BMW bernopol B 272 HR, yang dikemudikan oleh M Rasyid Amrulloh (22).
Dalam peristiwa tersebut, dua orang atas nama Harun (57) dan M Raihan umur 14 bulan tewas. Sementara dua orang mengalami luka ringan. Diantaranya Nung (30), dan Mohammad Rifan (8), dan Norman (41).
"Dua orang tewas dalam kejadian tersebut sementara dua lainnya. Menderita luka ringan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, melalui pesan singkatnya kepada Sindonews.
Penyebab kejadian ini menurut laporan yang diterima terjadi, karena pengendara Jeep BMW B 272 HR, diduga mengemudi dalam keadaan mengantuk sehingga menyeruduk mobil Luxio F 1622 CY dari belakang.
(rsa)