Korban keracunan ditolak puskesmas
A
A
A
Sindonews.com – Sudah jatuh tertimpa tangga. Mungkin itu ungkapan yang pas bagi warga Ciseeng, Kabupaten Bogor yang menjadi korban keracunan pascamenyantap hidangan hajatan.
Pasalnya, ratusan warga ini tidak bisa berobat ke Puskesmas Ciseeng lantaran pelayanannya tutup. Lebih tragis lagi, ratusan warga yang keracunan ini ditolak oleh pihak Puskesmas Parung, lantaran tidak ada dokter yang akan memeriksa.
Menurut Afandi warga sekitar mengatakan, warga yang mengalami keracunan sempat dibawa ke Puskesmas di Ciseeng, namun karena sudah tutup, kemudian korban dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Parung.
"Tapi setibanya di Puskesmas Parung, korban malah ditolak. Alasannya tidak ada dokter," kata Afandi, Selasa (1/1/2013).
Meski dengan perasaan kecewa, sekitar 35 korban keracunan langsung dilarikan ke RSUD Kota Depok untuk mendapat pertolongan medis.
"Kami sebagai warga sangat kecewa dengan pelayanan di Puskesmas Parung. Tidak seharusnya mereka menolak. Mestinya tenaga medis harus siaga, apalagi ini peristiwa keracunan yang perlu penganan medis yang cepat," ungkap Afandi.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan warga Desa Babakan dan Desa/Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, mengalami keracunan, usai menyantap makanan saat menghadiri resepsi perkawinan salah seorang warga di Kampung Cibogo, Desa Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Pasalnya, ratusan warga ini tidak bisa berobat ke Puskesmas Ciseeng lantaran pelayanannya tutup. Lebih tragis lagi, ratusan warga yang keracunan ini ditolak oleh pihak Puskesmas Parung, lantaran tidak ada dokter yang akan memeriksa.
Menurut Afandi warga sekitar mengatakan, warga yang mengalami keracunan sempat dibawa ke Puskesmas di Ciseeng, namun karena sudah tutup, kemudian korban dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Parung.
"Tapi setibanya di Puskesmas Parung, korban malah ditolak. Alasannya tidak ada dokter," kata Afandi, Selasa (1/1/2013).
Meski dengan perasaan kecewa, sekitar 35 korban keracunan langsung dilarikan ke RSUD Kota Depok untuk mendapat pertolongan medis.
"Kami sebagai warga sangat kecewa dengan pelayanan di Puskesmas Parung. Tidak seharusnya mereka menolak. Mestinya tenaga medis harus siaga, apalagi ini peristiwa keracunan yang perlu penganan medis yang cepat," ungkap Afandi.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan warga Desa Babakan dan Desa/Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, mengalami keracunan, usai menyantap makanan saat menghadiri resepsi perkawinan salah seorang warga di Kampung Cibogo, Desa Ciseeng, Kabupaten Bogor.
(stb)