Guru SMP Yapemri Depok aniaya murid
A
A
A
Sindonews.com - Seorang siswi SMP Yapemri Depok, Febe Santa Patricia (14), menjadi korban aksi kekerasan yang dilakukan seorang oknum guru sekolah tersebut saat pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS). Kekerasan tersebut merupakan kali kedua yang menimpa Febe, setelah 29 September 2012 lalu bersama delapan siswa lainnya dianiaya, karena tidak melaksanakan piket harian.
Kakak korban, Sinyo, mengatakan pada aksi kekerasan yang terjadi 29 September 2012 lalu, pelaku langsung dipanggil sekolah. "Dia (Febe) dipukul, dan ditampar. Tapi tidak bilang ke orangtuanya. Mungkin dia (guru) dendam, karena dilaporkan kepada kepala sekolah," katanya di Depok, Jawa Barat, Senin (8/10/2012).
Dia mengungkapkan, penganiayaan yang kedua terjadi karena Febe tidak menggunakan ikat pinggang. Padahal, Febe telah menerangkan jika ikat pinggangnya sedang dipinjam oleh temannya.
"Ikat pinggangnya lagi dipinjam teman, terus diminta dan langsung dipakai. Tapi ketahuan sama Ibu Asma. Adik saya langsung dicubit di lengan kiri, dan pinggang," jelasnya.
Keluarga korban pun langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Sukmajaya. Sementara itu, Guru BP/BK SMP Yapemri Depok Hadiyanto mengatakan, apa yang dilakukan salah satu guru di sekolah tersebut merupakan tindakan spontan yang diambil guru tersebut.
"Dia (Febe) sudah berkali-kali diperingati dalam hal kerapihan, seragamnya tidak dimasukkan. Hal yang dilakukan guru adalah tindakan spontan dan reflek," ujarnya.
Kakak korban, Sinyo, mengatakan pada aksi kekerasan yang terjadi 29 September 2012 lalu, pelaku langsung dipanggil sekolah. "Dia (Febe) dipukul, dan ditampar. Tapi tidak bilang ke orangtuanya. Mungkin dia (guru) dendam, karena dilaporkan kepada kepala sekolah," katanya di Depok, Jawa Barat, Senin (8/10/2012).
Dia mengungkapkan, penganiayaan yang kedua terjadi karena Febe tidak menggunakan ikat pinggang. Padahal, Febe telah menerangkan jika ikat pinggangnya sedang dipinjam oleh temannya.
"Ikat pinggangnya lagi dipinjam teman, terus diminta dan langsung dipakai. Tapi ketahuan sama Ibu Asma. Adik saya langsung dicubit di lengan kiri, dan pinggang," jelasnya.
Keluarga korban pun langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Sukmajaya. Sementara itu, Guru BP/BK SMP Yapemri Depok Hadiyanto mengatakan, apa yang dilakukan salah satu guru di sekolah tersebut merupakan tindakan spontan yang diambil guru tersebut.
"Dia (Febe) sudah berkali-kali diperingati dalam hal kerapihan, seragamnya tidak dimasukkan. Hal yang dilakukan guru adalah tindakan spontan dan reflek," ujarnya.
(lil)