FBR & PP adu kuat, masyarakat jadi korban
A
A
A
Sindonews.com - Bentrokan dua organisasi masyarakat (Ormas) Forum Betawi Rempug (FBR) dengan Pemuda Pancasila (PP) tidak hanya terjadi hari ini. Kemarin dan sebelumnya, dua ormas yang dikenal dengan gaya premannya ini juga kerap terlibat bentrokan. Alasannya mulai dari perebutan kekuasaan, dan lahan parkir, hingga saling ejek.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan kedua ormas itu merupakan rival di lapangan. Ormas yang satu merasa lebih unggul dan jago dari ormas yang lain.
"Karena memang dari beberapa kejadian yang berlangsung sejak lama sampai sekarang ini, ada rivalitas di lapangan," ujar Rikwanto di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (28/6/2012).
Bentuk premanisme dan rival itu dapat dengan mudah ditemui di masyarakat. Di lapangan, dua ormas ini kerap memasang bendera kebesaran dengan lambang ormas masing-masing sebagai tanda kekuasaannya. Biasanya ditempat itu juga didirikan posko-posko.
Pemasangan artibut ormas dan posko itu, kadang didapatkan dengan cara bertarung bebas. Gaya yang dipraktikkan ormas ini dalam menunjukkan kekuasaannya jelas sangat provokatif sehingga rawan terjadi gesekan. Anggota ormas yang tidak suka, kerap membuat ulah dengan mencopot bendera yang menjadi simbol kebesaran ormas tersebut.
"Wilayah sini kan wilayah saya kenapa dia bangun pos di sini. Akhirnya dihancurkan. Kalau ada orangnya dikeroyok, kalau enggak ada orangnya, posnya dihancurin. Sebaliknya begitu juga. Jadi ada persaingan yang tidak sehat," tukasnya.
Jika bentrokan sudah terjadi, kadang ada juga masyarakat biasa yang tidak tahu akar persoalan kena getahnya. Kalau sudah begini, masyarakat juga lah yang dirugikan. (san)
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan kedua ormas itu merupakan rival di lapangan. Ormas yang satu merasa lebih unggul dan jago dari ormas yang lain.
"Karena memang dari beberapa kejadian yang berlangsung sejak lama sampai sekarang ini, ada rivalitas di lapangan," ujar Rikwanto di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (28/6/2012).
Bentuk premanisme dan rival itu dapat dengan mudah ditemui di masyarakat. Di lapangan, dua ormas ini kerap memasang bendera kebesaran dengan lambang ormas masing-masing sebagai tanda kekuasaannya. Biasanya ditempat itu juga didirikan posko-posko.
Pemasangan artibut ormas dan posko itu, kadang didapatkan dengan cara bertarung bebas. Gaya yang dipraktikkan ormas ini dalam menunjukkan kekuasaannya jelas sangat provokatif sehingga rawan terjadi gesekan. Anggota ormas yang tidak suka, kerap membuat ulah dengan mencopot bendera yang menjadi simbol kebesaran ormas tersebut.
"Wilayah sini kan wilayah saya kenapa dia bangun pos di sini. Akhirnya dihancurkan. Kalau ada orangnya dikeroyok, kalau enggak ada orangnya, posnya dihancurin. Sebaliknya begitu juga. Jadi ada persaingan yang tidak sehat," tukasnya.
Jika bentrokan sudah terjadi, kadang ada juga masyarakat biasa yang tidak tahu akar persoalan kena getahnya. Kalau sudah begini, masyarakat juga lah yang dirugikan. (san)
()