Acara Senyum Jakarta dibatalkan, Foke berang
Acara Senyum Jakarta dibatalkan, Foke berang
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Fauzi Bowo (Foke) bermaksud menggelar program Senyum Jakarta dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) DKI Jakarta ke-485.
Namun, kabarnya program Senyum Jakarta itu dilarang dan dibatalkan KPU DKI dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI. Mendengar kabar itu pun sontak Foke protes.
"Setahu saya, tidak ada perintah membatalkan. Saya berbeda pendapat,
apa hubungannya? Masa mau merayakan HUT ke-485 Jakarta menunggu tahun depan?" ujar Foke dengan nada kesal di depan wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/6/2012).
Foke yang juga calon gubernur (cagub) DKI ini mengatakan, jika kabar itu benar, maka keputusan pihak KPU DKI dan Panwaslu DKI tersebut merupakan bentuk kekhawatiran yang tidak proporsional serta berlebihan.
"Yang ikut pemilihan gubernur (pilgub) hanya 12 orang. Tetapi sekian juta
orang Jakarta yang merayakan akan diabaikan. Harusnya diawasi saja
dengan ketat," ungkapnya.
Foke menyatakan tetap tak setuju atas keputusan pihak KPU DKI dan Panwaslu DKI yang melarang acara Senyum Jakarta pada 18 Juni hingga 24 Juni 2012 itu.
Tapi demikian, dia akan menyerahkan persoalan itu kepada Panwaslu DKI.
Jakarta. "Tetapi saya tetap menyayangkan hal itu, karena ini HUT untuk 10 juta warga Jakarta," pungkasnya.
Seperti diketahui program Senyum Jakarta menggelar tiga kegiatan yang dilaksanakan mendekati kampanye Pilgub. Acara itu berupa hiburan OVJ Live di Monas serta masuk Ragunan dan naik Transjakarta gratis sehari pada 24 Juni.(lin)
Namun, kabarnya program Senyum Jakarta itu dilarang dan dibatalkan KPU DKI dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI. Mendengar kabar itu pun sontak Foke protes.
"Setahu saya, tidak ada perintah membatalkan. Saya berbeda pendapat,
apa hubungannya? Masa mau merayakan HUT ke-485 Jakarta menunggu tahun depan?" ujar Foke dengan nada kesal di depan wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/6/2012).
Foke yang juga calon gubernur (cagub) DKI ini mengatakan, jika kabar itu benar, maka keputusan pihak KPU DKI dan Panwaslu DKI tersebut merupakan bentuk kekhawatiran yang tidak proporsional serta berlebihan.
"Yang ikut pemilihan gubernur (pilgub) hanya 12 orang. Tetapi sekian juta
orang Jakarta yang merayakan akan diabaikan. Harusnya diawasi saja
dengan ketat," ungkapnya.
Foke menyatakan tetap tak setuju atas keputusan pihak KPU DKI dan Panwaslu DKI yang melarang acara Senyum Jakarta pada 18 Juni hingga 24 Juni 2012 itu.
Tapi demikian, dia akan menyerahkan persoalan itu kepada Panwaslu DKI.
Jakarta. "Tetapi saya tetap menyayangkan hal itu, karena ini HUT untuk 10 juta warga Jakarta," pungkasnya.
Seperti diketahui program Senyum Jakarta menggelar tiga kegiatan yang dilaksanakan mendekati kampanye Pilgub. Acara itu berupa hiburan OVJ Live di Monas serta masuk Ragunan dan naik Transjakarta gratis sehari pada 24 Juni.(lin)
()
Explore More