Contra Flow hanya diberlakukan setahun

Jum'at, 15 Juni 2012 - 09:42 WIB
Contra Flow hanya diberlakukan...
Contra Flow hanya diberlakukan setahun
A A A
Sindonews.com - Sistem contra flow (lawan arus lalu lintas) di tol dalam kota arah Cawang menuju Semanggi pada hari kerja pukul 06.00–10.00 WIB akan diberlakukan selama setahun.

Setelah tol JORR W2 (Kembangan– Ulujami) beroperasi, sistem contra flow akan dihentikan. Sejauh ini, sistem contra flow yang diberlakukan di tol dalam kota mulai dari Km 1+700 hingga Km 6+800 efektif mengurangi kepadatan kendaraan di jalan bebas hambatan tersebut. Kemacetan di sepanjang kawasan tersebut berkurang hingga 20%.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Dwi Sigit Nurmantyas mengatakan, selama penerapan contra flow, pihaknya terus melakukan evaluasi.

Sejauh ini, masyarakat merasa dimudahkan dan waktu tempuh makin singkat dengan adanya sistem tersebut. Dari beberapa pekan pelaksanaan, pihaknya terpaksa menutup lebih awal dari jadwal pemberlakuan contra flow yang seharusnya ditutup pukul 10.00 WIB, sekarang pukul 09.00 WIB.

"Alasannya, kendaraan yang dari arah barat sudah mulai padat pukul 09.00 WIB. Jadi, kami terpaksa mengangkat trafic cone-nya. Kami tidak mau kedua ruas tol itu padat semua," kata Kombes Pol Dwi Sigit, Kamis 14 Juni 2012 kemarin.

Dia menegaskan, selain permasalahan padat dari arah barat, untuk jalur yang sudah diperpanjang di Km 1 +700 juga mengalamikendala. Kendaraan dari arah Bogor tidak bisa masuk arus contra flow. Hanya kendaraan yang dari arah Cikampek yang bisa masuk dari situ. Sementara untuk jarak yang sekarang, sudah cukup panjang dan tidak bisa lagi diperpanjang.

"Sudah mentok di Km 1+700, setidaknya bisa memberikan solusi sementara saja untuk masyarakat. Banyak yang merasa dimudahkan dengan adanya sistem ini," ujarnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya juga berencana memberlakukan contra flowdi Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat dan Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan. Kombes Pol Dwi Sigit Nurmantyas mengatakan, sejak diberlakukan contra flow, lalu lintas di tol dalam kota ruas Cawang–Semanggi lebih lancar.

Atas dasar itu, pihaknya berencana melakukan uji coba di jalan arteri. Pihaknya tengah melakukan survei di Jalan MH Thamrin dan Jalan Arteri Pondok Indah.

"Kita sedang melakukan survei contra flow lain di dua jalan arteri, yakni di Jalan MH Thamrin dan Jalan Sultan Iskandar Muda atau Arteri Pondok Indah. Jadi, di kedua jalan itu nantinya akan diberlakukan sistem satu arah di jam-jam tertentu," kata Kombes Pol Sigit Nurmantyas.

Kombes Pol Sigit melanjutkan, pemilihan kedua jalan tersebut karena setiap harinya lalu lintas cukup padat. Dengan demikian, efektivitas contra flow lebih mudah terpantau. "Kita lihat hasil surveinya. Kalau sudah dikaji, baru akan kita lakukan uji coba," jelasnya.

Menurutnya, kedua jalan ini kerap menjadi sumber kepadatan lalu lintas terutama pada waktu sibuk warga Ibu Kota. Karena itulah, saat ini pemberlakuan satu arah di kedua ruas jalan ini menjadi pertimbangan Polda Metro Jaya.

Survei sendiri juga telah dilakukan setiap harinya dan sudah dimulai sejak beberapa hari lalu. Survei dilakukan dengan mencari lokasi untuk membuat sodetan dan dari mana saja arahnya.

Dengan begitu, kebijakan ini bisa dinikmati masyarakat tanpa mengorbankan yang lainnya. Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyinggung pengalihan arus lalu lintas di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan efektif mengurangi kemacetan hingga 65%.

Namun demikian, pihaknya kini masih mencari formulasi baru untuk atasi kemacetan pada jam berangkat kerja. Evaluasi juga terus dilakukan terhadap penerapan rekayasa lalu lintas. Evaluasi meliputi pembahasan mengenai efektivitas dan efisiensi pemberlakuan metode pengurai kemacetan tersebut.

"Kita melakukan itu mengingat volume kendaraan di satu ruas tidak bersifat statis, sehingga potensi perubahan rekayasa lalu lintas tetap ada. Lalu lintas itu kan tidak pasti, ada yang macet dan tidak, maka itu kita cari format baru lagi," tegasnya.

Kepala Bagian Pembinaan dan Operasi, Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto menjelaskan, khusus untuk simpang Kuningan yang belum bisa dipecahkan kemacetannya, yakni arus kendaraan yang akan mengarah ke Jalan Rasuna Said. Pasalnya hampir 30% kendaraan yang berada di simpang Kuningan tersebut ingin melintasi jalan itu.

"Mungkin pas uji coba rekayasa lalu lintas itu ada informasi lisan mulut, sehingga bisa mengurangi kepadatan kendaraan, tetapi sekarang sudah mulai padat lagi. Saat ini kami masih mencari solusinya," jelasnya. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7648 seconds (0.1#10.140)