Harta Foke turun Rp2,9 miliar
A
A
A
Sindonews.com - Menjadi Gubernur tidak menjamin bisa meningkatkan kekayaan yang dimiliki. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan penurunan harta kekayaan yang dimiliki Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, setelah melakukan klarifikasi kekayaannya sebagai calon gubernur (cagub) DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrat.
Tim KPK yang mendatangi kediaman pria yang akrab dipanggil Foke itu menemukan penurunan kekayaan sebanyak Rp2,9 miliar dibandingkan kekayaannya yang tercatat pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Maret 2012 lalu.
"Yang saya laporkan pada Maret lalu sebetulnya lebih tinggi Rp62,3 miliar. Sedangkan, hasil klarifikasi total
kekayaan saya itu nilainya Rp59,3 miliar. Jadi, ada koreksi sebesar Rp2,9 miliar," kata Foke di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/6/2012).
Dia mengatakan, penurunan hartanya tersebut disebabkan adanya koreksi terhadap jumlah nilai surat berharga yang
dimilikinya, yang ternyata tidak begitu besar. Bahkan, sebagian surat berharga itu sudah tidak dimiliki dirinya lagi.
Selain itu duplikasi pencatatan kekayaannya dalam LHKPN juga menjadi faktor kekayaannya menjadi turun ketika di klarifikasi KPK. "Saya bersyukur semuanya berjalan lancar, dan nanti secara simbolis kita akan finalisasi checking dan
sampling dari daftar kekayaan yang memang perlu di-kroscek dan di-double check," pungkasnya. (lil)
Tim KPK yang mendatangi kediaman pria yang akrab dipanggil Foke itu menemukan penurunan kekayaan sebanyak Rp2,9 miliar dibandingkan kekayaannya yang tercatat pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Maret 2012 lalu.
"Yang saya laporkan pada Maret lalu sebetulnya lebih tinggi Rp62,3 miliar. Sedangkan, hasil klarifikasi total
kekayaan saya itu nilainya Rp59,3 miliar. Jadi, ada koreksi sebesar Rp2,9 miliar," kata Foke di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/6/2012).
Dia mengatakan, penurunan hartanya tersebut disebabkan adanya koreksi terhadap jumlah nilai surat berharga yang
dimilikinya, yang ternyata tidak begitu besar. Bahkan, sebagian surat berharga itu sudah tidak dimiliki dirinya lagi.
Selain itu duplikasi pencatatan kekayaannya dalam LHKPN juga menjadi faktor kekayaannya menjadi turun ketika di klarifikasi KPK. "Saya bersyukur semuanya berjalan lancar, dan nanti secara simbolis kita akan finalisasi checking dan
sampling dari daftar kekayaan yang memang perlu di-kroscek dan di-double check," pungkasnya. (lil)
()