Sosialisasi Pilgub DKI masih lemah
A
A
A
Sindonews.com - Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta akan digelar pada 11 Juli mendatang. Namun ternyata masih banyak pemilih yang tidak mengetahui informasi seputar Pilgub ini.Hal tersebut berdasarkan laporan hasil survei yang dilakukan Pusat Kajian Politik, Fisip Universitas Indonesia (Puskapol UI).
Dari hasil survei yang dilakukan sejak 24 Mei hingga 4 Juni 2012 lalu secara tatap muka itu, sebanyak 57,9 persen warga tidak mengetahui secara tepat jadwal pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.
Sedangkan, sumber informasi dalam sosialisasi pelaksanaan pemilukada terbesar berasal dari televisi (52,8 persen), namun tidak cukup banyak sosialisasi KPU DKI Jakarta tentang proses dan tahapan Pemilukada dalam bentuk iklan masyarakat.
Di samping itu, hanya seperempat atau 25 persen responden yang mendapat informasi dari baliho atau spanduk KPU DKI.
"Masih sedikit yang mengkonsumsi informasi terkait pemilukada melalui media lain baik brosur (18,3 persen), koran (17 persen), internet (3,1 persen), dan majalah (1,5 persen)," ujar Irwansyah, salah seorang peneliti dari Puskapol Fisip UI dalam acara hasil survei aspirasi warga tentang Pemilukada DKI Jakarta 2012 dan masalah Kota Jakarta yang bertemakan 'Satu bulan jelang hari pencoblosan: Jangan sampai Pemilukada DKI Jakarta 'Antiklimaks' di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Senin (11/6/2012).
Tak hanya itu, prosentase sebesar 64 persen warga yang belum tahu pengumuman pasangan peserta pemilukada. Sementara itu, 65 persen tidak dapat mengetahui jumlah pasangan calon.Puspkapol menilai pengaruh sosialisasi Pilgub DKI yang dilakukan KPU di kalangan pemilih masih lemah."Masalah lemahnya pengaruh sosialisasi Pemilukada di kalangan pemilih. Mencerminkan masih lemah pula kinerja KPU DKI mengoptimalkan sosialisasi kepada pemilih. Warga pemilih di DKI Jakarta tampaknya pasif mengakses informasi terkait tahapan, peserta dan jadwal Pemilukada," tambahnya.
Sekedar diketahui, survei ini dilakukan di lima wilayah ibu kota (kecuali Kepulauan Seribu) dengan responden sebanyak 594 orang. Sample ditarik dengan teknik Multistage Stratified Random Sampling.Dengan memperhitungkan populasi pemilih DKI Jakarta adalah 6.983.692 orang, maka margin kesalahan survei ini berada pada kisaran 4 persen.
Dari hasil survei yang dilakukan sejak 24 Mei hingga 4 Juni 2012 lalu secara tatap muka itu, sebanyak 57,9 persen warga tidak mengetahui secara tepat jadwal pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.
Sedangkan, sumber informasi dalam sosialisasi pelaksanaan pemilukada terbesar berasal dari televisi (52,8 persen), namun tidak cukup banyak sosialisasi KPU DKI Jakarta tentang proses dan tahapan Pemilukada dalam bentuk iklan masyarakat.
Di samping itu, hanya seperempat atau 25 persen responden yang mendapat informasi dari baliho atau spanduk KPU DKI.
"Masih sedikit yang mengkonsumsi informasi terkait pemilukada melalui media lain baik brosur (18,3 persen), koran (17 persen), internet (3,1 persen), dan majalah (1,5 persen)," ujar Irwansyah, salah seorang peneliti dari Puskapol Fisip UI dalam acara hasil survei aspirasi warga tentang Pemilukada DKI Jakarta 2012 dan masalah Kota Jakarta yang bertemakan 'Satu bulan jelang hari pencoblosan: Jangan sampai Pemilukada DKI Jakarta 'Antiklimaks' di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Senin (11/6/2012).
Tak hanya itu, prosentase sebesar 64 persen warga yang belum tahu pengumuman pasangan peserta pemilukada. Sementara itu, 65 persen tidak dapat mengetahui jumlah pasangan calon.Puspkapol menilai pengaruh sosialisasi Pilgub DKI yang dilakukan KPU di kalangan pemilih masih lemah."Masalah lemahnya pengaruh sosialisasi Pemilukada di kalangan pemilih. Mencerminkan masih lemah pula kinerja KPU DKI mengoptimalkan sosialisasi kepada pemilih. Warga pemilih di DKI Jakarta tampaknya pasif mengakses informasi terkait tahapan, peserta dan jadwal Pemilukada," tambahnya.
Sekedar diketahui, survei ini dilakukan di lima wilayah ibu kota (kecuali Kepulauan Seribu) dengan responden sebanyak 594 orang. Sample ditarik dengan teknik Multistage Stratified Random Sampling.Dengan memperhitungkan populasi pemilih DKI Jakarta adalah 6.983.692 orang, maka margin kesalahan survei ini berada pada kisaran 4 persen.
()