HNW-Didik: Tindak tegas pelaku kampanye hitam
A
A
A
Sindonews.com - Pasangan calon gubernur (cagub)-calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta yang diusung Partai keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid-Didik Rachbini, meminta Panitia Pengawas Pemilu Kepala Daerah (Panwaslu kada) menindak tegas pelaku kampanye hitam.
Ketua Media Center HNW-Didik Hartono mengatakan, Panwaslu kada DKI Jakarta harus proaktif menangani sejumlah pelanggaran dalam penyelenggaraan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Terutama, praktik kampanye hitam yang mulai marak dilakukan oleh pihak tertentu terhadap kandidat yang akan maju dalam Pilgub nanti.
"Panwaslu sebagai wasit dalam Pilkada ini harus mencermati hal ini. Kemudian nanti kita ingin langkah-langkah yang tegas supaya pasangan yang lain mendapatkan keadilan. Saya kira Panwaslu harus bertindak tegas dan proaktif," katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (8/6/2012).
Panwaslu juga diminta mengusut tuntas kasus dugaan kampanye hitam menimpa pasangan HNW-Didik beberapa waktu lalu. "Karena ini (kampanye hitam) semakin mendekati hari Pilkada, semakin marak. Ini upaya yang tidak sehat dalam berdemokrasi. Upaya ini pun sudah masuk kejahatan, demokrasi kan tidak mengajarkan atau memberi ruang untuk hal seperti itu," ujarnya.
Sekedar diketahui, beberapa waktu lalu pasangan HNW-Didik menjadi korban kampanye hitam. Menurut pengakuan saksi mata, Irfan, pada Kamis 7 Juni 2012 lalu di Kampung Kandang, Kelurahan Ragunan, Jakarta Selatan, seseorang keluar dari mobil berwarna biru milik Suku Dinas Sosial DKI Jakarta parkir dan meneriakkan “PKS anti maulid, PKS anti tahlil,".
Kejadian itu baru berhenti, ketika sang sopir melihat ada seorang perempuan mengenakan jilbab datang bersama suaminya. “Mungkin dia mengira istri saya kader PKS. Sehingga begitu melihat istri saya dia langsung diam,” tukasnya. (lil)
Ketua Media Center HNW-Didik Hartono mengatakan, Panwaslu kada DKI Jakarta harus proaktif menangani sejumlah pelanggaran dalam penyelenggaraan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Terutama, praktik kampanye hitam yang mulai marak dilakukan oleh pihak tertentu terhadap kandidat yang akan maju dalam Pilgub nanti.
"Panwaslu sebagai wasit dalam Pilkada ini harus mencermati hal ini. Kemudian nanti kita ingin langkah-langkah yang tegas supaya pasangan yang lain mendapatkan keadilan. Saya kira Panwaslu harus bertindak tegas dan proaktif," katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (8/6/2012).
Panwaslu juga diminta mengusut tuntas kasus dugaan kampanye hitam menimpa pasangan HNW-Didik beberapa waktu lalu. "Karena ini (kampanye hitam) semakin mendekati hari Pilkada, semakin marak. Ini upaya yang tidak sehat dalam berdemokrasi. Upaya ini pun sudah masuk kejahatan, demokrasi kan tidak mengajarkan atau memberi ruang untuk hal seperti itu," ujarnya.
Sekedar diketahui, beberapa waktu lalu pasangan HNW-Didik menjadi korban kampanye hitam. Menurut pengakuan saksi mata, Irfan, pada Kamis 7 Juni 2012 lalu di Kampung Kandang, Kelurahan Ragunan, Jakarta Selatan, seseorang keluar dari mobil berwarna biru milik Suku Dinas Sosial DKI Jakarta parkir dan meneriakkan “PKS anti maulid, PKS anti tahlil,".
Kejadian itu baru berhenti, ketika sang sopir melihat ada seorang perempuan mengenakan jilbab datang bersama suaminya. “Mungkin dia mengira istri saya kader PKS. Sehingga begitu melihat istri saya dia langsung diam,” tukasnya. (lil)
()