Ini alasan Foke-Nara menerima penetapan DPT
A
A
A
Sindonews.com - Sikap pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang menerima penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT), bukan tanpa alasan. Pasangan yang didukung Partai Demokrat tersebut mengaku telah memeriksa kembali DPT tersebut.
Atas dasar itulah, Nachrowi Ramli yang biasa disapa Nara ini menilai DPT itu telah bersih dari niat yang tidak baik.
"Kami setuju penetapan DPT, karena kami sudah periksa dan kami sudah setuju dengan kegiatan pemeriksaan yang sudah ada batasnya itu," katanya kepada wartawan di kediamannya, Jakarta, Kamis (7/6/2012).
Dia mengungkapkan, dirinya bersama Fauzi Bowo menginginkan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta berjalan dengan jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia (jurdil luber). "Kami sangat mendukung ketika DPT ini. Pak Fauzi dan saya ingin pemilukada ini berjalan Jurdil dan luber," ungkapnya.
Sekadar diketahui, lima timses yang menolak menandatangani pengesahan DPT itu adalah timses dari pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Hendardji Soepandji-A.Riza Patria, Hidayat Nur Wahid (HNW)-Didik J Rachbini (Didik), Faisal Basri-Biem Benjamin, serta pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono. Kelima tim sukses (timses) yang menolak pengesahan DPT itu, karena menilai DPT masih berantakan dan sarat kecurangan. (lil)
Atas dasar itulah, Nachrowi Ramli yang biasa disapa Nara ini menilai DPT itu telah bersih dari niat yang tidak baik.
"Kami setuju penetapan DPT, karena kami sudah periksa dan kami sudah setuju dengan kegiatan pemeriksaan yang sudah ada batasnya itu," katanya kepada wartawan di kediamannya, Jakarta, Kamis (7/6/2012).
Dia mengungkapkan, dirinya bersama Fauzi Bowo menginginkan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta berjalan dengan jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia (jurdil luber). "Kami sangat mendukung ketika DPT ini. Pak Fauzi dan saya ingin pemilukada ini berjalan Jurdil dan luber," ungkapnya.
Sekadar diketahui, lima timses yang menolak menandatangani pengesahan DPT itu adalah timses dari pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Hendardji Soepandji-A.Riza Patria, Hidayat Nur Wahid (HNW)-Didik J Rachbini (Didik), Faisal Basri-Biem Benjamin, serta pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono. Kelima tim sukses (timses) yang menolak pengesahan DPT itu, karena menilai DPT masih berantakan dan sarat kecurangan. (lil)
()