Masih banyak pemilih siluman, Jokowi tolak DPT
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah mengesahkan rekapitulasi jumlah penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta di Hotel Lumire, Senin, Jakarta kemarin.
Dari hasil rapat pleno itu, KPU DKI Jakarta menetapkan jumlah DPT sebanyak 6.983.692 orang pemilih. Dari hasil tersebut, lima tim sukses pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta menolak menandatangani penetapan jumlah DPT. Alasannya, masih banyak pemilih siluman yang masuk DPT.
Kelima tim sukses yang menolak tersebut yakni timses dari pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok), Hendardji Soepandji-A.Riza Patria, Hidayat Nur Wahid (HNW)-Didik J Rachbini (Didik), Faisal Basri-Biem Benjamin, serta pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono.
Jadi, hanya timses pasangan incumbent Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) yang menandatangani penetapan jumlah DPT tersebut. Kelima timses yang menolak menandatangani DPT itu menilai, masih belum validnya Daftar Pemilih Sementara (DPS) atau masih terdapat pemilih siluman yang tercantum di DPS.
"DPT sampai tadi malam kita tidak tanda tangan, saya sudah sampaikan (kepada timses) jangan tanda tangan sebelum masalahnya rampung," ujar salah seorang calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kepada wartawan di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (3/6/2012).
Jokowi pun protes atas kebijakan pihak KPU DKI Jakarta yang menetapkan jumlah DPT tanpa dipersetujui banyak pihak pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta.
"Jadi tadi malam KPUD mengetuk. Masa yang mendadatangani cuma satu timses, yang lain tak menandatangi, langsung diketuk palu. Secara Undang-undang, itu tidak dibenarkan. Kalau yang tandatangan lima pihak pasangan, satu belum tandatangan, itu bisa ditolerir. Ini hanya satu pihak pasangan yang tandatangan, yang lima tidak, sudah diketuk palu," tegasnya.
Sekedar diketahui, KPU DKI Jakarta menetapkan jumlah DPT sebesar 6.983.692 pemilih dengan jumlah TPS sebanyak 15.059.
"Setelah melalui perbaikan, maka DPT ditetapkan dengan jumlah pemilih laki-laki sebanyak 3.553.672 pemilih, dan perempuan sebanyak 3.428.507 pemilih dan total jumlah pemilih DKI Jakarta 6.982.179 dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 15 ribu," ujar Ketua KPU DKI Jakarta Dahliah Umar, Sabtu 2 Juni 2012..
Berikut rincian DPT itu:
1. Jakarta Pusat, pemilih terdaftar 791.059 dengan total 791.063, dan jumlah TPS 1.713.
2. Jakarta Utara Pemilih terdaftar 1.163.575 total pemilih 1.165.078, dan jumlah TPS 2.587.
3. Jakarta Barat pemilih terdaftar 1.503.434, total 1.503.434, dan jumlah TPS 3.331.
4. Jakarta Selatan jumlah pemilih terdaftar 1.511.031, total 1.511.035 dan jumlah TPS 3.223.
5. Jakarta Timur pemilih terdaftar 1.996.745, total 1.996.747, dengan jumlah TPS 4.162.
6. Kepulauan Seribu pemilih terdaftar 16.335, total 16.335, dan jumlah TPS 43.
(san)
Dari hasil rapat pleno itu, KPU DKI Jakarta menetapkan jumlah DPT sebanyak 6.983.692 orang pemilih. Dari hasil tersebut, lima tim sukses pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta menolak menandatangani penetapan jumlah DPT. Alasannya, masih banyak pemilih siluman yang masuk DPT.
Kelima tim sukses yang menolak tersebut yakni timses dari pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok), Hendardji Soepandji-A.Riza Patria, Hidayat Nur Wahid (HNW)-Didik J Rachbini (Didik), Faisal Basri-Biem Benjamin, serta pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono.
Jadi, hanya timses pasangan incumbent Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) yang menandatangani penetapan jumlah DPT tersebut. Kelima timses yang menolak menandatangani DPT itu menilai, masih belum validnya Daftar Pemilih Sementara (DPS) atau masih terdapat pemilih siluman yang tercantum di DPS.
"DPT sampai tadi malam kita tidak tanda tangan, saya sudah sampaikan (kepada timses) jangan tanda tangan sebelum masalahnya rampung," ujar salah seorang calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kepada wartawan di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (3/6/2012).
Jokowi pun protes atas kebijakan pihak KPU DKI Jakarta yang menetapkan jumlah DPT tanpa dipersetujui banyak pihak pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta.
"Jadi tadi malam KPUD mengetuk. Masa yang mendadatangani cuma satu timses, yang lain tak menandatangi, langsung diketuk palu. Secara Undang-undang, itu tidak dibenarkan. Kalau yang tandatangan lima pihak pasangan, satu belum tandatangan, itu bisa ditolerir. Ini hanya satu pihak pasangan yang tandatangan, yang lima tidak, sudah diketuk palu," tegasnya.
Sekedar diketahui, KPU DKI Jakarta menetapkan jumlah DPT sebesar 6.983.692 pemilih dengan jumlah TPS sebanyak 15.059.
"Setelah melalui perbaikan, maka DPT ditetapkan dengan jumlah pemilih laki-laki sebanyak 3.553.672 pemilih, dan perempuan sebanyak 3.428.507 pemilih dan total jumlah pemilih DKI Jakarta 6.982.179 dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 15 ribu," ujar Ketua KPU DKI Jakarta Dahliah Umar, Sabtu 2 Juni 2012..
Berikut rincian DPT itu:
1. Jakarta Pusat, pemilih terdaftar 791.059 dengan total 791.063, dan jumlah TPS 1.713.
2. Jakarta Utara Pemilih terdaftar 1.163.575 total pemilih 1.165.078, dan jumlah TPS 2.587.
3. Jakarta Barat pemilih terdaftar 1.503.434, total 1.503.434, dan jumlah TPS 3.331.
4. Jakarta Selatan jumlah pemilih terdaftar 1.511.031, total 1.511.035 dan jumlah TPS 3.223.
5. Jakarta Timur pemilih terdaftar 1.996.745, total 1.996.747, dengan jumlah TPS 4.162.
6. Kepulauan Seribu pemilih terdaftar 16.335, total 16.335, dan jumlah TPS 43.
(san)
()