Ayah dan anak dibunuh karena sakit hati
A
A
A
Sindonews.com – Polres Depok menangkap Heriarto, 33, pelaku pembunuhan terhadap Nurjono, 55, dan Rizki, 5, ayah dan anak yang dibunuh di rumahnya di Jalan Warung Jambu I, Bojonggede,Kabupaten Bogor, beberapa waktu.
Kapolres Depok Kombes Pol Mulyadi Kaharani mengatakan, Heriarto ditangkap petugas di Pasar Ayam Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (26/5) lalu. Penyidik dengan mudah menangkap Heriarto yang telah diketahui sebagai pelaku tunggal dalam pembunuhan terhadap ayah dan anak tersebut. ”Motif pembunuhan ini sakit hati karena masalah ekonomi dan keluarga. Kami hingga kini masih mendalami keterangan pelaku,” katanya.
Mulyadi Kaharani menerangkan, pembunuhan ini dilatarbelakangi kekesalan pelaku yang hanya diberikan uang Rp3.000 oleh korban. Pada malam kejadian, pelaku dengan sadis membunuh korban yang tengah tertidur bersama anaknya tersebut. Aksi pembunuhan ini dilakukan pelaku di rumahnya sendiri. Adapun kedua korban sejak beberapa tahun terakhir memang menumpang di rumah Turyati orang tua pelaku sekaligus adik dari Nurjono.
Menurutnya, pelaku menghabisi nyawa kedua korban dengan cara memukul bagian kepala keduanya berulang kali menggunakan linggis.Saat ini, penyidik masih mencari linggis sepanjang 75 cm yang dipergunakan untuk membunuh korban. Pelaku mengakui linggis tersebut telah dibuang ke sebuah sumur di sekitar rumahnya. Mengenai kondisi kejiwaan pelaku yang depresi, Mulyadi Kaharani menuturkan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan kondisi kejiwaan terhadap pelaku.
Apalagi, keluarga pelaku memberi tahu bila Heriarto telah lama menderita depresi. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Bojong Gede AKP Iskandar menambahkan, sehari sebelum kejadian Heriarto sempat meminta uang kepada Nurjono yang bekerja sebagai tukang sumur pantek tersebut. Oleh korban, pelaku diberi uang Rp3.000, karena saat itu korban tidak memiliki uang. Kemungkinan hal inilah yang membuat pelaku kesal hingga menghabisi nyawa korban.
Belum lagi,kata Iskandar,korban kerap menasihati pelaku untuk bekerja. ”Sakit hati kerap dinasihati dan memberi uang yang sedikit ini diduga menjadi pemicu pembunuhan sadis tersebut,”ujarnya. Heriarto yang hanya bekerja sebagai penjaga pintu perlintasan kereta api ini sejak lima bulan terakhir tinggal bersama ibunya,Turyati.
Di rumah tersebut, Nurjono dan Rizki sejak beberapa tahun terakhir juga menetap di rumah itu. Mereka menetap setelah istri Nurjono bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi. Untuk diketahui, Senin (21/5), Nurjono dan Rizki dibunuh oleh Heriarto dengan luka hantaman benda tumpul di bagian kepalanya. (wbs)
Kapolres Depok Kombes Pol Mulyadi Kaharani mengatakan, Heriarto ditangkap petugas di Pasar Ayam Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (26/5) lalu. Penyidik dengan mudah menangkap Heriarto yang telah diketahui sebagai pelaku tunggal dalam pembunuhan terhadap ayah dan anak tersebut. ”Motif pembunuhan ini sakit hati karena masalah ekonomi dan keluarga. Kami hingga kini masih mendalami keterangan pelaku,” katanya.
Mulyadi Kaharani menerangkan, pembunuhan ini dilatarbelakangi kekesalan pelaku yang hanya diberikan uang Rp3.000 oleh korban. Pada malam kejadian, pelaku dengan sadis membunuh korban yang tengah tertidur bersama anaknya tersebut. Aksi pembunuhan ini dilakukan pelaku di rumahnya sendiri. Adapun kedua korban sejak beberapa tahun terakhir memang menumpang di rumah Turyati orang tua pelaku sekaligus adik dari Nurjono.
Menurutnya, pelaku menghabisi nyawa kedua korban dengan cara memukul bagian kepala keduanya berulang kali menggunakan linggis.Saat ini, penyidik masih mencari linggis sepanjang 75 cm yang dipergunakan untuk membunuh korban. Pelaku mengakui linggis tersebut telah dibuang ke sebuah sumur di sekitar rumahnya. Mengenai kondisi kejiwaan pelaku yang depresi, Mulyadi Kaharani menuturkan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan kondisi kejiwaan terhadap pelaku.
Apalagi, keluarga pelaku memberi tahu bila Heriarto telah lama menderita depresi. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Bojong Gede AKP Iskandar menambahkan, sehari sebelum kejadian Heriarto sempat meminta uang kepada Nurjono yang bekerja sebagai tukang sumur pantek tersebut. Oleh korban, pelaku diberi uang Rp3.000, karena saat itu korban tidak memiliki uang. Kemungkinan hal inilah yang membuat pelaku kesal hingga menghabisi nyawa korban.
Belum lagi,kata Iskandar,korban kerap menasihati pelaku untuk bekerja. ”Sakit hati kerap dinasihati dan memberi uang yang sedikit ini diduga menjadi pemicu pembunuhan sadis tersebut,”ujarnya. Heriarto yang hanya bekerja sebagai penjaga pintu perlintasan kereta api ini sejak lima bulan terakhir tinggal bersama ibunya,Turyati.
Di rumah tersebut, Nurjono dan Rizki sejak beberapa tahun terakhir juga menetap di rumah itu. Mereka menetap setelah istri Nurjono bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi. Untuk diketahui, Senin (21/5), Nurjono dan Rizki dibunuh oleh Heriarto dengan luka hantaman benda tumpul di bagian kepalanya. (wbs)
()