Ketika penjambret janji kembalikan benda milik korban
A
A
A
Sindonews.com - Entah hanya berpura-pura atau memang sebuah kebenaran. Di Bogor seorang pencuri yang baru saja merampas tas milik seorang pelajar mengirimkan pesan singkat ke ponsel keluarga korban untuk memberi tahu bahwa barang yang telah dicuri akan dikembalikan.
Namun, sudah satu hari sejak pencuri tersebut mengirimkan pesan singkat, barang curian yang dijanjikan akan dikembalikan belum juga diterima keluarga korban.
Kejadian unik ini bermula saat korban, Rizka Lukmannul Hakim (17), hendak berangkat sekolah dari rumahnya di Jalan Cimanggu Pesantren RT 02/07, Bogor Tengah, Kota Bogor, Rabu 24 Mei 2012 pagi lalu.
Kakak korban, Nafisatun Hananik (21) menuturkan, sang adik mengendarai sepeda motor menuju sekolahnya di salah satu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kota Bogor. Saat melintas di Jalan Jalak Harupat, Bogor Tengah, Kota Bogor, sepeda motor adiknya diserempet seorang lelaki tak dikenal.
Hal ini tentu membuat sang adik menghentikan laju sepeda motornya tersebut. Saat itu pelaku yang memiliki ciri-ciri bertubuh tinggi besar dan bergaya preman itu menuduh sang adik sebagai anggota geng sepeda motor. Dengan membentak-bentak Rizka Lukmannul Hakim, pelaku mengambil kunci kontak sepeda motor korban. "Tas berisi ponsel dan uang puluhan ribu rupiah dibawa kabur pelaku," katanya.
Puas merampas tas milik korban, pelaku kabur dengan membawa kunci sepeda motor korban. Setelah pelaku kabur, Rizka Lukmannul Hakim mendorong sepeda motornya ke sebuah pos polisi yang tak jauh dari lokasi kejadian. Di pos polisi inilah, Rizka meminjam ponsel milik orang dan memberi tahu kepada keluarganya perihal tindak kriminal yang baru saja dialaminya tersebut.
Didampingi Eneng Sumiati (46) ibunya, korban melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Kota Bogor. Rabu 23 Mei 2012 malam, Nafisatun Nanik menuturkan, ibunya mendapatkan pesan singkat dari seorang lelaki yang mengaku bernama EB. Dalam pesan singkat itu,EB mengaku sebagai pelaku perampasan tas milik Rizka.
"Dia mengaku merampas tas untuk biaya berobat anaknya. Namun karena anaknya meninggal dunia, tas dan ponsel milik korban akan dikembalikan," ungkapnya.
Apalagi niatnya mencuri untuk biaya berobat sang anak pun sia-sia karena anak pelaku yang berusia sekitar lima tahun telah meninggal dunia. Meski telah mengirimkan SMS sejak Rabu malam, hingga kemarin sore Nafisatun mengaku belum menerima tas dan ponsel milik adiknya tersebut. "Dia bilang tas dan ponsel telah dikirim melalui jasa pengiriman. Tapi, hingga kini kami belum menerimanya," ujarnya.
Sementara itu Kapolsek Bogor Tengah AKP Victor Gatot menjelaskan hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengembangan. Victor Gatot mengatakan, hingga kini pun keluarga korban belum menerima paket kiriman seperti yang dijanjikan pelaku.
"Kami belum dapat pastikan apakah janji pelaku mengembalikan barang ini hanya sebuah modus atau memang benar akan dilakukan," ungkapnya.
Polisi, kata dia, akan tetap menyelidiki dan berupaya mengungkap kasus-kasus penjambretan yang dialami korban.Kasus penjambretan di jalan raya beberapa pekan terakhir ini telah meresahkan warga Bogor. (san)
Namun, sudah satu hari sejak pencuri tersebut mengirimkan pesan singkat, barang curian yang dijanjikan akan dikembalikan belum juga diterima keluarga korban.
Kejadian unik ini bermula saat korban, Rizka Lukmannul Hakim (17), hendak berangkat sekolah dari rumahnya di Jalan Cimanggu Pesantren RT 02/07, Bogor Tengah, Kota Bogor, Rabu 24 Mei 2012 pagi lalu.
Kakak korban, Nafisatun Hananik (21) menuturkan, sang adik mengendarai sepeda motor menuju sekolahnya di salah satu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kota Bogor. Saat melintas di Jalan Jalak Harupat, Bogor Tengah, Kota Bogor, sepeda motor adiknya diserempet seorang lelaki tak dikenal.
Hal ini tentu membuat sang adik menghentikan laju sepeda motornya tersebut. Saat itu pelaku yang memiliki ciri-ciri bertubuh tinggi besar dan bergaya preman itu menuduh sang adik sebagai anggota geng sepeda motor. Dengan membentak-bentak Rizka Lukmannul Hakim, pelaku mengambil kunci kontak sepeda motor korban. "Tas berisi ponsel dan uang puluhan ribu rupiah dibawa kabur pelaku," katanya.
Puas merampas tas milik korban, pelaku kabur dengan membawa kunci sepeda motor korban. Setelah pelaku kabur, Rizka Lukmannul Hakim mendorong sepeda motornya ke sebuah pos polisi yang tak jauh dari lokasi kejadian. Di pos polisi inilah, Rizka meminjam ponsel milik orang dan memberi tahu kepada keluarganya perihal tindak kriminal yang baru saja dialaminya tersebut.
Didampingi Eneng Sumiati (46) ibunya, korban melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Kota Bogor. Rabu 23 Mei 2012 malam, Nafisatun Nanik menuturkan, ibunya mendapatkan pesan singkat dari seorang lelaki yang mengaku bernama EB. Dalam pesan singkat itu,EB mengaku sebagai pelaku perampasan tas milik Rizka.
"Dia mengaku merampas tas untuk biaya berobat anaknya. Namun karena anaknya meninggal dunia, tas dan ponsel milik korban akan dikembalikan," ungkapnya.
Apalagi niatnya mencuri untuk biaya berobat sang anak pun sia-sia karena anak pelaku yang berusia sekitar lima tahun telah meninggal dunia. Meski telah mengirimkan SMS sejak Rabu malam, hingga kemarin sore Nafisatun mengaku belum menerima tas dan ponsel milik adiknya tersebut. "Dia bilang tas dan ponsel telah dikirim melalui jasa pengiriman. Tapi, hingga kini kami belum menerimanya," ujarnya.
Sementara itu Kapolsek Bogor Tengah AKP Victor Gatot menjelaskan hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengembangan. Victor Gatot mengatakan, hingga kini pun keluarga korban belum menerima paket kiriman seperti yang dijanjikan pelaku.
"Kami belum dapat pastikan apakah janji pelaku mengembalikan barang ini hanya sebuah modus atau memang benar akan dilakukan," ungkapnya.
Polisi, kata dia, akan tetap menyelidiki dan berupaya mengungkap kasus-kasus penjambretan yang dialami korban.Kasus penjambretan di jalan raya beberapa pekan terakhir ini telah meresahkan warga Bogor. (san)
()