Hari ini, KNKT mulai teliti black box
A
A
A
Sindonews.com - Black box (kotak hitam) pesawat Sukhoi Superjet 100 yang ditemukan tadi malam mulai hari ini diteliti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Saat ini, benda yang diharapkan dapat mengungkap apa penyebab terjadinya kecelakaan tersebut, telah dibawa laboratorium KNKT.
"Penelitian black box kami laksanakan mulai hari ini. Sudah dibawa ke lab untuk diuji," kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi di Cijeruk Bogor Jawa Barat, Rabu (16/5/2012).
Menurut Tatang, black box itu terdiri dari Cocpit Voice Recorder (CVR) dan Flight Data Recorder (FDR). Di Sukhoi Superjet 100, dua alat itu ditempatkan berdampingan di ekor pesawat. Namun, saat ini yang ditemukan baru VDR, sedangkan FDR belum.
Benda itu berisi rekaman pembicaraan antara pilot dengan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC). Selain itu, dari black box akan diketahui juga tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan
Tatang memastikan, penelitian baru diketahui 12 bulan ke depan. "Rilis akan dilakukan kalau investigasi selesai. Kapan selesai, 12 bulan," tegasnya.
Dia meyakinkan aturan hasil kotak hitam baru bisa diumumkan setelah setahun berselang. "Kalau saya publikasikan tiga bulan itu jadi tanda tanya," katanya.
Seperti diketahui, kotak hitam Sukhoi Superjet 100 ditemukan di hari ke tujuh sejak pesawat komersial asal Rusia tersebut dinyatakan hilang di kawasan Gunung Salak Bogor Jawa Barat.
Black box akhirnya ditemukan oleh Tim Komando Pasukan Khusus (Kopasus) Selasa sore sekira pukul 16.40 WIB. Black box itu ditemukan 200 meter di atas ekor pesawat di antara tumpukan tanah di bawah pohon.
Black Box yang kondisinya telah terbakar semula berwarna orange menjadi hitam langsung dibawa ke Pos Cimelati Cidahu dan diserahkan kepada Komandan Resimen Militer 061/Surya Kencana Kolonel (Inf) Anto Mukti Putranto, yang juga sebagai Komandan Tim SAR Gabungan evakuasi.(lin)
"Penelitian black box kami laksanakan mulai hari ini. Sudah dibawa ke lab untuk diuji," kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi di Cijeruk Bogor Jawa Barat, Rabu (16/5/2012).
Menurut Tatang, black box itu terdiri dari Cocpit Voice Recorder (CVR) dan Flight Data Recorder (FDR). Di Sukhoi Superjet 100, dua alat itu ditempatkan berdampingan di ekor pesawat. Namun, saat ini yang ditemukan baru VDR, sedangkan FDR belum.
Benda itu berisi rekaman pembicaraan antara pilot dengan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC). Selain itu, dari black box akan diketahui juga tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan
Tatang memastikan, penelitian baru diketahui 12 bulan ke depan. "Rilis akan dilakukan kalau investigasi selesai. Kapan selesai, 12 bulan," tegasnya.
Dia meyakinkan aturan hasil kotak hitam baru bisa diumumkan setelah setahun berselang. "Kalau saya publikasikan tiga bulan itu jadi tanda tanya," katanya.
Seperti diketahui, kotak hitam Sukhoi Superjet 100 ditemukan di hari ke tujuh sejak pesawat komersial asal Rusia tersebut dinyatakan hilang di kawasan Gunung Salak Bogor Jawa Barat.
Black box akhirnya ditemukan oleh Tim Komando Pasukan Khusus (Kopasus) Selasa sore sekira pukul 16.40 WIB. Black box itu ditemukan 200 meter di atas ekor pesawat di antara tumpukan tanah di bawah pohon.
Black Box yang kondisinya telah terbakar semula berwarna orange menjadi hitam langsung dibawa ke Pos Cimelati Cidahu dan diserahkan kepada Komandan Resimen Militer 061/Surya Kencana Kolonel (Inf) Anto Mukti Putranto, yang juga sebagai Komandan Tim SAR Gabungan evakuasi.(lin)
()