Basarnas: 12 korban Sukhoi berhasil dievakuasi

Jum'at, 11 Mei 2012 - 14:59 WIB
Basarnas: 12 korban...
Basarnas: 12 korban Sukhoi berhasil dievakuasi
A A A
Sindonews.com - Setelah dua hari melakukan pencarian, sejak menabrak tebing Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu 9 Mei 2012, akhirnya Tim SAR gabungan berhasil menemukan penumpang pesawat Sukhoi Superjet 100. Namun malang, penumpang yang berhasil ditemukan meninggal semua.

"Tepat pukul 10.00 WIB, tim SAR berhasil mengevakuasi korban sebanyak 12 orang yang telah meninggal dunia," ujar Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Daryatmo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (11/5/2012).

Dengan menggunakan kantong jenazah, rencananya jenazah akan langsung dibawa ke Bandara Halim Perdanakusuma. Hingga kini, Badan SAR Nasional (Basarnas) masih terus melakukan evakuasi terhadap korban tewas pesawat lainnya. "Kami tetap melanjutkan evakuasi, mudah-mudahan dalam waktu tidak lama semua sudah di evakuasi," terangnya.

Selain itu, Daryatmo meminta keluarga tetap bersabar dalam menghadapi cobaan ini. "Kami mengucapkan bela sungkawa memberikan ketahan kepada keluarga," tukasnya.

Seperti diketahui, pesawat Sukhoi Superjet 100 jatuh di lereng Gunung Salak, Sukabumi, Jawa Barat. Pesawat komersial buatan Rusia itu, jatuh di pinggir tebing Batu Tapak, Cidahu dengan ketinggian 5.800 kaki saat akan menuju ke Pelabuhan Ratu.

Pesawat yang membawa 47 orang, terdiri atas 39 penumpang undangan dan 8 awak pesawat itu, dilaporkan hilang kontak di koordinat 06.43.08 South dan 106.43.15 East. Titik tersebut terpantau berada di wilayah Kecamatan Cidahu, Bogor.

Juru Bicara PT Trimarga Rekatama Sunaryo mengatakan, rute penerbangan Sukhoi dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Pelabuhan Ratu dengan misi joy flight.

"Joy flight pertama tanpa awak, kurang lebih 35-45 menit, dari take off hingga landing semua lancar. Setelah semua kru istirahat sebentar, joy flight kedua baru dilanjutkan kembali dengan membawa penumpang," ujar Sunaryo tak lama setelah pesawat kehilangan kontak, Rabu 9 Mei 2012.

Penerbangan pertama dilakukan sekira pukul 14.00 WIB dari Bandara Halim Perdanakusuma. Setelah berhasil melakukan joy flight tanpa awak dan beristirahat sebentar, sekira pukul 14.12 WIB, pesawat kembali take off ke dari Jakarta ke Pelabuhan Ratu untuk melakukan joy flight.

Sekira pukul 14.33 WIB, saat berada di kawasan Gunung Salak, pesawat mengalami lost contact. Sebelum terjatuh, pesawat sempat berputar di atas Gunung Salak, kemudian meminta izin menurunkan ketinggian dari 10.000 kaki ke 6.000 kaki. Posisinya di 10 nautical mile dari Atang Sanjaya.

Kemudian, PT Trimarga Rekatama menghubungi keluarga para penumpang. Sekira pukul 17.00 WIB, keluarga penumpang mulai berdatangan ke Halim Perdanakusuma untuk memantau kabar hilangnya pesawat.

Baru sekira pukul 20.30 WIB, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Daryatmo bersama KNKT dan Trimarga Rekatama menggelar jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma. Mereka langsung menerjunkan tim evakuasi dengan 2 heli Bronco dan Superpuma. Buruknya cuaca, membuat pencarian ditunda hingga esok harinya.

Pagi harinya, sekira pukul 09.15 WIB, Basarnas menemukan lokasi jatuhnya pesawat, terlihat dari puing pesawat. "Proses evakuasi akan dilakukan dengan pesawat AU, dari TKP akan menuju Cidahu, terus Jakarta," ujar Daryatmo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/5/2012).

Ditambahkan dia, setelah tiba di Jakarta, korban nahas tersebut akan diserahkan ke PT Trimarga. "Proses evakuasi juga akan dilakukan lewat jalur darat. Tim SAR membutuhkan waktu sekitar enam jam ke lokasi titik koordinat yang diduga jatuhnya pesawat Sukhoi. Normalnya 6 jam jalan darat," terangnya.

Sekira pukul 16.00 WIB, Basarnas berhasil menemukan penumpang pesawat dalam keadaan tewas. Jenazah para penumpang pesawat itu ditemukan tidak jauh dari lokasi puing-puing pesawat. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0507 seconds (0.1#10.140)