RS Polri dirikan tenda untuk identifikasi korban Sukhoi
A
A
A
Sindonews.com - Rumah Sakit Polri (dr Soekamto) Kramatjati terus mempersiapkan diri menjelang penerimaan jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi di daerah Bogor, Jawa Barat, kemarin. Dua tenda untuk proses identifikasi korban didirikan.
“Satu tenda nantinya untuk tempat menunggu bagi keluarga saat kita sedang melakukan identifikasi. Sedangkan tenda satu lagi untuk tempat petugas kita melakukan identifikasi mengingat lokasi yang kapasitasnya kurang memadai,“ ujar Kepala Rumah Sakit Polri BrigjenPol Agus Prayitno kepada wartawan di RS Polri, Jakarta, Kamis (10/5/2012).
Agus juga mengatakan, telah menyiapkan beberapa persiapan lainnya untuk melakukan identifikasi para jenazah yang rencananya akan dilakukan malam ini.
“Jadi tim DVI (Disaster Victim Identification) itu terdiri dari tim gabungan dari polri dan juga ahli forensik UI dan universitas lainnya yang punya ahli forensik. Dari Polri sendiri kita ada 3 ahli forensik dan 5 lainnya dari pihak lain. Total ada 8 ahli forensik,“ jelasnya.
Agus menambahkan, pihaknya juga telah mengerahkan pasukannya untuk membantu melakukan proses identifikasi ini. “Pendukungnya ada 80 personel yang akan menangani korban jenazah di sini,“ imbuhnya. (wbs)
“Satu tenda nantinya untuk tempat menunggu bagi keluarga saat kita sedang melakukan identifikasi. Sedangkan tenda satu lagi untuk tempat petugas kita melakukan identifikasi mengingat lokasi yang kapasitasnya kurang memadai,“ ujar Kepala Rumah Sakit Polri BrigjenPol Agus Prayitno kepada wartawan di RS Polri, Jakarta, Kamis (10/5/2012).
Agus juga mengatakan, telah menyiapkan beberapa persiapan lainnya untuk melakukan identifikasi para jenazah yang rencananya akan dilakukan malam ini.
“Jadi tim DVI (Disaster Victim Identification) itu terdiri dari tim gabungan dari polri dan juga ahli forensik UI dan universitas lainnya yang punya ahli forensik. Dari Polri sendiri kita ada 3 ahli forensik dan 5 lainnya dari pihak lain. Total ada 8 ahli forensik,“ jelasnya.
Agus menambahkan, pihaknya juga telah mengerahkan pasukannya untuk membantu melakukan proses identifikasi ini. “Pendukungnya ada 80 personel yang akan menangani korban jenazah di sini,“ imbuhnya. (wbs)
()