Keluarga Didik siap terima kemungkinan terburuk

Kamis, 10 Mei 2012 - 15:52 WIB
Keluarga Didik siap...
Keluarga Didik siap terima kemungkinan terburuk
A A A
Sindonews.com - Keluarga Didik Nur Yusuf, korban kecelakaan Sukhoi Superjet100 yang jatuh di pegunungan Salak, Bogor, Jawa Barat, kini mulai menata hati. Keluarga sudah mempersiapkan diri untuk menerima kemungkinan terburuk sekalipun.

"Kami berserah pada Allah, apapun kemungkinannya kami berusaha menerima dengan lapang dada," kata Gunawan Wicaksono (32), kerabat Didik.

Didik adalah seorang fotografer dari Kompas Media yang bertugas untuk meliput uji coba penerbangan Sukhoi Superjet100 dari Halim Perdanakusumah ke Pelabuhan Ratu. Akan tetapi selang 20 menit terbang, pesawat Rusia ini hilang kontak dikawasan Gunung Salak.

Hingga saat ini, keluarga masih menunggu kepastian nasib sang fotografer senior senior. Belum ada yang dapat memastikan apakah Didik selamat atau tidak dalam kecelakaan kemarin.

Seperti diketahui, Pesawat Sukhoi Superjet100 yang jatuh di Gunung Salak diperkirakan menghantam tebing dan meledak. Hal tersebut berdasarkan pengamatan pihak Lanud Atang Sendjaja (ATS) Bogor yang langsung meninjau ke lokasi pagi tadi.

"Dari pantauan kita, terlihat di area dinding tebing ada sisa-sisa bekas terbakar. Terlihat gundul pepohonan sekitar jatuhnya pesawat sukhoi itu," ujar pilot Helikopter Superpuma H.3214, Mayor Penerbang Reza Yudha Pahlevi kepada wartawan di Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Kamis (10/5/2012).

Tak hanya itu, bagian pesawat Sukhoi itu pun hancur berkeping-keping. Lebih lanjut dituturkan, lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet100 itu pegunungan dan terjal. "Memang sekitarnya pegunungan dan terjal, lokasinya itu sulit," tambahnya. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0612 seconds (0.1#10.140)