Tim SAR sisir Gunung Salak
A
A
A
Sindonews.com-Tim SAR terdiri dari TNI dan Polri juga dibantu tim relawan terus melanjutkan pencarian pesawat komersial Sukhoi jenis Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak.
Pencarian pesawat buatan Rusia itu tidak saja dari arah Cidahu Sukabumi, tapi juga
Tenjolaya Bogor.
Pencarian dilaksanakan sejak pagi dinihari sekira pukul 03:00 WIB dimulai dari sisi Gunung Salak. Sesuai informasi masyarakat setempat, di sisi Gunung Salak inilah pesawat terlihat terbang rendah, kemudian menghilang.
Tim SAR juga mencari di wilayah yang pernah menjadi lokasi jatuhnya pesawat Cesna tiga tahun lalu. "Untuk jalur pencarian di wilayah Bogor dibagi dua posko, posko pertama di Rindam Jaya Pamijahan dan Posko kedua di desa Tapos Satu," jelas Hendi salah seorang relawan.
Sementara itu, keluarga korban terlihat terus mendatangi pos Desa Tapos untuk mendapatkan informasi pesawat tersebut.
Seperti diberitakan, pesawat Sukhoi jenis Superjet 100 berangkat dari Bandara Halim Perdanakusumah untuk melakukan tes terbang. Sekira pukul 14:33 WIB pesawat dikabarkan mengadakan kontak terakhir. Saat itu pesawat berada di sekitar Gunung Salak I dengan ketinggian sekitar 6.000 sampai dengan 7.000 kaki.
Saat itu, pilot Aleksandr Yablontsev sempat menghubungi traffic control Bandara Soekarno-Hatta. Dia mengabarkan pesawat yang membawa 46 orang penumpang itu berada di atas ketinggian 10.000 kaki. Kemudian, Yablontsev meminta izin untuk turun ke ketinggian 6.000 kaki saat posisinya 10 nautical mile dari Atang Sanjaya, Bogor. Setelah itu, tak ada kontak lagi.(lin)
Pencarian pesawat buatan Rusia itu tidak saja dari arah Cidahu Sukabumi, tapi juga
Tenjolaya Bogor.
Pencarian dilaksanakan sejak pagi dinihari sekira pukul 03:00 WIB dimulai dari sisi Gunung Salak. Sesuai informasi masyarakat setempat, di sisi Gunung Salak inilah pesawat terlihat terbang rendah, kemudian menghilang.
Tim SAR juga mencari di wilayah yang pernah menjadi lokasi jatuhnya pesawat Cesna tiga tahun lalu. "Untuk jalur pencarian di wilayah Bogor dibagi dua posko, posko pertama di Rindam Jaya Pamijahan dan Posko kedua di desa Tapos Satu," jelas Hendi salah seorang relawan.
Sementara itu, keluarga korban terlihat terus mendatangi pos Desa Tapos untuk mendapatkan informasi pesawat tersebut.
Seperti diberitakan, pesawat Sukhoi jenis Superjet 100 berangkat dari Bandara Halim Perdanakusumah untuk melakukan tes terbang. Sekira pukul 14:33 WIB pesawat dikabarkan mengadakan kontak terakhir. Saat itu pesawat berada di sekitar Gunung Salak I dengan ketinggian sekitar 6.000 sampai dengan 7.000 kaki.
Saat itu, pilot Aleksandr Yablontsev sempat menghubungi traffic control Bandara Soekarno-Hatta. Dia mengabarkan pesawat yang membawa 46 orang penumpang itu berada di atas ketinggian 10.000 kaki. Kemudian, Yablontsev meminta izin untuk turun ke ketinggian 6.000 kaki saat posisinya 10 nautical mile dari Atang Sanjaya, Bogor. Setelah itu, tak ada kontak lagi.(lin)
()