Panwaslu buru pelaku kampanye hitam
A
A
A
Sindonews.com - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta mengaku tengah memburu oknum yang melakukan kampanye hitam atau black campaigne terhadap pasangan Jokowi-Ahok.
Kasus yang menimpa pasangan Jokowi-Ahok ini yakni ada sejumlah selembaran berisikan tentang keburukan kepemimpinan Jokowi di Solo.
"Kalau bakal calon ingin melakukan penyelidikan, kami sudah lakukan,"ujar Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta, Ramdhansyah kepada wartawan usai rapat di Kantor KPU DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (8/5/2012).
Dirinya mengaku telah mengisntruksikan anggotanya dilapangan untuk menelusuri kasus tersebut.
"Pada saat ini kita meminta Panwaslu dilapangan untuk memeriksa kira-kira siapa pasangan calon yang melakukan ini,"ungkapnya.
Akan tetapi, lanjut dia, temuan ini pada akhirnya tak bisa ditindaklanjuti ke ranah tindak pidana pelanggaran pemilikada. Karena para kandidat belum ditetapkan sebagai calon.
Sekedar diketahui, selebaran yang menjelek-jelekkan Jokowi banyak ditemukan didaerah Pejaten Jakarta Selatan. Selembaran yang berjudul 'Tolak Jokowi' memaparkan sejumlah fakta kegagalan Joko Widodo (Jokowi) pada saat memimpin kota Solo.
Di selembaran itu pun bertuliskan 'Tolak Pemimpin Haus Kekuasaan dan Tidak Amanah.' Di selebaran itu pula disebutkan bahwa pemerintahan Kota Solo adalah kota terkorup keempat di Jawa Tengah. Penduduk miskin Kota Solo disebutkan meningkat empat persen saat di pimpin Jokowi. Kota Solo juga disebut rutin mengalami banjir setiap tahunnya. (wbs)
Kasus yang menimpa pasangan Jokowi-Ahok ini yakni ada sejumlah selembaran berisikan tentang keburukan kepemimpinan Jokowi di Solo.
"Kalau bakal calon ingin melakukan penyelidikan, kami sudah lakukan,"ujar Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta, Ramdhansyah kepada wartawan usai rapat di Kantor KPU DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (8/5/2012).
Dirinya mengaku telah mengisntruksikan anggotanya dilapangan untuk menelusuri kasus tersebut.
"Pada saat ini kita meminta Panwaslu dilapangan untuk memeriksa kira-kira siapa pasangan calon yang melakukan ini,"ungkapnya.
Akan tetapi, lanjut dia, temuan ini pada akhirnya tak bisa ditindaklanjuti ke ranah tindak pidana pelanggaran pemilikada. Karena para kandidat belum ditetapkan sebagai calon.
Sekedar diketahui, selebaran yang menjelek-jelekkan Jokowi banyak ditemukan didaerah Pejaten Jakarta Selatan. Selembaran yang berjudul 'Tolak Jokowi' memaparkan sejumlah fakta kegagalan Joko Widodo (Jokowi) pada saat memimpin kota Solo.
Di selembaran itu pun bertuliskan 'Tolak Pemimpin Haus Kekuasaan dan Tidak Amanah.' Di selebaran itu pula disebutkan bahwa pemerintahan Kota Solo adalah kota terkorup keempat di Jawa Tengah. Penduduk miskin Kota Solo disebutkan meningkat empat persen saat di pimpin Jokowi. Kota Solo juga disebut rutin mengalami banjir setiap tahunnya. (wbs)
()