KPU DKI tak serius mendata pemilih
A
A
A
Sindonews.com - Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jakarta mendesak pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta beserta jajarannya di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS), agar bersungguh-sungguh melakukan pendataan pemilih di lapangan. Sehingga tidak ada satu pun pemilih yang kehilangan hak pilihnya.
"Karena hal tersebut melanggar undang-undang dan dapat dikenakan pasal dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya," ujar Ketua KIPP Jakarta Wahyudinata, dalam jumpa pers tentang menyikapi pendataan pemilih dan kurang maksimalnya penyelenggara pemilu dilapangan, di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (4/5/2012).
Pasalnya, berdasarkan fakta di lapangan, relawan KIPP Jakarta yang melakukan pemantauan di beberapa titik diwilayah Provinsi DKI Jakarta menemukan ada 30,25 persen warga yang mempunyai hak pilih, sadar bahwa diri dia belum terdaftar.Sementara 64,58 persen di antaranya enggan atau tidak mau berusaha untuk mendaftarkan diri, baik karena akan ketidaktahuan maupun kesibukan sehari-hari.
"Yang menarik dari temuan kami di lapangan ialah ada beberapa pemilih yang mengetahui diri mereka terdaftar, mendapatkan anggota keluarga mereka yang satu rumah tidak terdaftar. Sedangkan pada pemilu sebelumnya mereka terdaftar sebagai pemilih," tambahnya.
Di samping itu pihaknya pun menemukan 80,38 persen masyarakat DKI Jakarta, tidak mengetahui mengenai tahapan yang berlangsung saat ini. Kesimpulan sementara yang diambil KIPP, tingginya tingkat ketidaktahuan masyarakat terhadap tahapan Pemilukada DKI Jakarta yang sedang berlangsung.
"Bisa disebabkan karena kurangnya sosialisasi yang dilaksanakan oleh KPUD Provinsi DKI Jakarta atau tingginya tingkat apatisme masyarakat pada pelaksanaan Pemilukada di DKI Jakarta 2012 yang akan datang," pungkasnya.
"Karena hal tersebut melanggar undang-undang dan dapat dikenakan pasal dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya," ujar Ketua KIPP Jakarta Wahyudinata, dalam jumpa pers tentang menyikapi pendataan pemilih dan kurang maksimalnya penyelenggara pemilu dilapangan, di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (4/5/2012).
Pasalnya, berdasarkan fakta di lapangan, relawan KIPP Jakarta yang melakukan pemantauan di beberapa titik diwilayah Provinsi DKI Jakarta menemukan ada 30,25 persen warga yang mempunyai hak pilih, sadar bahwa diri dia belum terdaftar.Sementara 64,58 persen di antaranya enggan atau tidak mau berusaha untuk mendaftarkan diri, baik karena akan ketidaktahuan maupun kesibukan sehari-hari.
"Yang menarik dari temuan kami di lapangan ialah ada beberapa pemilih yang mengetahui diri mereka terdaftar, mendapatkan anggota keluarga mereka yang satu rumah tidak terdaftar. Sedangkan pada pemilu sebelumnya mereka terdaftar sebagai pemilih," tambahnya.
Di samping itu pihaknya pun menemukan 80,38 persen masyarakat DKI Jakarta, tidak mengetahui mengenai tahapan yang berlangsung saat ini. Kesimpulan sementara yang diambil KIPP, tingginya tingkat ketidaktahuan masyarakat terhadap tahapan Pemilukada DKI Jakarta yang sedang berlangsung.
"Bisa disebabkan karena kurangnya sosialisasi yang dilaksanakan oleh KPUD Provinsi DKI Jakarta atau tingginya tingkat apatisme masyarakat pada pelaksanaan Pemilukada di DKI Jakarta 2012 yang akan datang," pungkasnya.
()