Mahasiswi UIN diperkosa di atas motor
A
A
A
Sindonews.com – Fakta baru kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Izzun Nahdiiyah, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangsel terungkap dalam rekonstruksi kasus tersebut.
Dalam rekonstruksi, kemarin terungkap bahwa korban diperkosa bergiliran di atas sepeda motor. Kapolres Kabupaten Tangerang Kombes Pol Bambang Priyo Andogo menjelaskan, untuk melengkapi berkas acara pemeriksaan, penyidik menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Izzun Nahdiiyah.
Dalam rekonstruksi yang melibatkan keenam pelaku, yakni Muhammad Soleh alias Oleng,Noriv,Endang alias Dono,Jarsip alias Jarkem,Candra, dan Oreg, dilakukan di lokasi pembunuhan di Jalan Pemda DKI RT 2/2, Desa Ciangir, Kecamatan Legok,Kabupaten Tangerang.
Menurutnya, dalam rekonstruksi tersebut dilakukan 32 adegan yang diperagakan enam pelaku saat membunuh dan memerkosa korban. ”Fakta baru terungkap, sebelum dibunuh ternyata korban juga diperkosa secara bergilir di atas sepeda motor oleh empat pelaku. Pemerkosaan atas perintah kekasih korban,” jelasnya.
Dalam adegan ke-9 dan 10 tersebut, Soleh,Endang,Noriv, dan Candra menyetubuhi korban di atas sepeda motor dengan nopol B 3117 NNX.Perkosaan ini dilakukan atas perintah Soleh yang merupakan kekasih korban.
Seusai menyetubuhi korban,Soleh memerintahkan Candra dan Endang mengambil batu kali di pinggir jalan. Atas perintah Soleh pula, Candra dan Endang memukul kepala belakang Izzun satu kali secara bergantian. Pukulan ini pun membuat Izzun jatuh tersungkur di jalan.
Selanjutnya, Soleh memerintah kelima rekannya untuk memegangi tangan dan kaki Izzun. Dalam keadaan tidak berdaya, Soleh yang telah memiliki tiga istri ini melukai leher korban menggunakan golok tersebut hingga meregang nyawa.
Setelah memastikan korban tewas,para pelaku meninggalkan lokasi pembunuhan tersebut.” Melihat adegan rekonstruksi, pembunuhan ini telah direncanakan seluruh pelaku, karena mereka telah menyiapkan golok yang disimpan dalam jok sepeda motor,”ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Kabupaten Tangerang Kompol Shinto Silitonga menambahkan, dari rekonstruksi ini, petugas mengetahui bahwa korban diperkosa di atas sepeda motor.
Dengan demikian, pemerkosaan yang dialami korban dilakukan di dua tempat, yakni rumah kontrakkan Soleh dan lokasi pembunuhan. “Berdasarkan rekonstruksi ini diketahui pembunuhan dan pemerkosaan terhadap korban, seluruhnya atas perintah Soleh kekasih korban,” tukasnya. (wbs)
Dalam rekonstruksi, kemarin terungkap bahwa korban diperkosa bergiliran di atas sepeda motor. Kapolres Kabupaten Tangerang Kombes Pol Bambang Priyo Andogo menjelaskan, untuk melengkapi berkas acara pemeriksaan, penyidik menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Izzun Nahdiiyah.
Dalam rekonstruksi yang melibatkan keenam pelaku, yakni Muhammad Soleh alias Oleng,Noriv,Endang alias Dono,Jarsip alias Jarkem,Candra, dan Oreg, dilakukan di lokasi pembunuhan di Jalan Pemda DKI RT 2/2, Desa Ciangir, Kecamatan Legok,Kabupaten Tangerang.
Menurutnya, dalam rekonstruksi tersebut dilakukan 32 adegan yang diperagakan enam pelaku saat membunuh dan memerkosa korban. ”Fakta baru terungkap, sebelum dibunuh ternyata korban juga diperkosa secara bergilir di atas sepeda motor oleh empat pelaku. Pemerkosaan atas perintah kekasih korban,” jelasnya.
Dalam adegan ke-9 dan 10 tersebut, Soleh,Endang,Noriv, dan Candra menyetubuhi korban di atas sepeda motor dengan nopol B 3117 NNX.Perkosaan ini dilakukan atas perintah Soleh yang merupakan kekasih korban.
Seusai menyetubuhi korban,Soleh memerintahkan Candra dan Endang mengambil batu kali di pinggir jalan. Atas perintah Soleh pula, Candra dan Endang memukul kepala belakang Izzun satu kali secara bergantian. Pukulan ini pun membuat Izzun jatuh tersungkur di jalan.
Selanjutnya, Soleh memerintah kelima rekannya untuk memegangi tangan dan kaki Izzun. Dalam keadaan tidak berdaya, Soleh yang telah memiliki tiga istri ini melukai leher korban menggunakan golok tersebut hingga meregang nyawa.
Setelah memastikan korban tewas,para pelaku meninggalkan lokasi pembunuhan tersebut.” Melihat adegan rekonstruksi, pembunuhan ini telah direncanakan seluruh pelaku, karena mereka telah menyiapkan golok yang disimpan dalam jok sepeda motor,”ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Kabupaten Tangerang Kompol Shinto Silitonga menambahkan, dari rekonstruksi ini, petugas mengetahui bahwa korban diperkosa di atas sepeda motor.
Dengan demikian, pemerkosaan yang dialami korban dilakukan di dua tempat, yakni rumah kontrakkan Soleh dan lokasi pembunuhan. “Berdasarkan rekonstruksi ini diketahui pembunuhan dan pemerkosaan terhadap korban, seluruhnya atas perintah Soleh kekasih korban,” tukasnya. (wbs)
()