Alex-Nono diduga lakukan money politic
A
A
A
Sindonews.com - Keleluasaan akibat ketiadaan aturan yang melarang kampanye sebelum adanya penetapan calon, telah menimbulkan persoalan serius. Salah satu bakal pasangan calon Alex Noerdin-Nono Sampono diduga telah melakukan politik uang (money politic) untuk memperoleh dukungan dari masyarakat Jakarta.
"Dikabarkan, bakal pasangan calon itu melatih 3.000 orang relawan untuk menjadi tim sukses. Tugas tim adalah melipat-gandakan jumlah pendukung untuk memenangkan pasangan tersebut," ujar Koordinator Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin kepada Sindonews, Senin (23/4/2012).
Dikatakannya, berbagai hadiah mewah bernilai ratusan juta rupiah seperti sejumlah mobil, motor, biaya umroh, serta uang tunai diiming-imingi kepada warga. Sementara untuk para relawan perekrut, sambung dia, disediakan honor tetap setiap bulan dan jaminan asuransi kesehatan, cacat hingga meninggal.
Di tengah kondisi masyarakat yang cenderung pragmatis, iming-iming hadiah itu efektif menggiurkan calon pemilih. "Jaminan fasilitas dan honor tetap yang ditawarkan kepada relawan perekrut. Pada gilirannya, jumlah relawan bayaran itu akan menggurita. Apalagi perekrutan relawan itu ditargetkan hingga ke level paling paling bawah, yaitu RT/RW," imbuhnya.
Praktik kampanye dini yang diduga dilakukan oleh bakal calon Pilgub DKI Jakarta Alex-Nono, menurut Said, telah sangat mengkhawatirkan. "Logika sederhananya, jika belum dipastikan sebagai pasangan calon saja sudah sedemikian royalnya, maka setelah resmi ditetapkan sebagai calon, boleh jadi uang yang disebar tak lagi berseri. Padahal, yang demikian itu sungguh-sungguh bentuk praktek politik uang yang menjadi musuh utama demokrasi," pungkasnya.
Sekedar diketahui, pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Alex Noerdin-Nono Sampono, menggelar pelatihan tim sukses kepada 3.000 warga Jakarta hingga tingkat RT/RW di kawasan Pekan Raya Jakarta (PRJ), Sabtu 21 April 2012 lalu.
Hingga berita ini diturunkan Redaksi Sindonews telah melakukan upaya klarifikasi kepada Nono Sampono, baik berupa SMS maupun telpon. Namun belum ada tanggapan dari beliau. (wbs)
"Dikabarkan, bakal pasangan calon itu melatih 3.000 orang relawan untuk menjadi tim sukses. Tugas tim adalah melipat-gandakan jumlah pendukung untuk memenangkan pasangan tersebut," ujar Koordinator Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin kepada Sindonews, Senin (23/4/2012).
Dikatakannya, berbagai hadiah mewah bernilai ratusan juta rupiah seperti sejumlah mobil, motor, biaya umroh, serta uang tunai diiming-imingi kepada warga. Sementara untuk para relawan perekrut, sambung dia, disediakan honor tetap setiap bulan dan jaminan asuransi kesehatan, cacat hingga meninggal.
Di tengah kondisi masyarakat yang cenderung pragmatis, iming-iming hadiah itu efektif menggiurkan calon pemilih. "Jaminan fasilitas dan honor tetap yang ditawarkan kepada relawan perekrut. Pada gilirannya, jumlah relawan bayaran itu akan menggurita. Apalagi perekrutan relawan itu ditargetkan hingga ke level paling paling bawah, yaitu RT/RW," imbuhnya.
Praktik kampanye dini yang diduga dilakukan oleh bakal calon Pilgub DKI Jakarta Alex-Nono, menurut Said, telah sangat mengkhawatirkan. "Logika sederhananya, jika belum dipastikan sebagai pasangan calon saja sudah sedemikian royalnya, maka setelah resmi ditetapkan sebagai calon, boleh jadi uang yang disebar tak lagi berseri. Padahal, yang demikian itu sungguh-sungguh bentuk praktek politik uang yang menjadi musuh utama demokrasi," pungkasnya.
Sekedar diketahui, pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Alex Noerdin-Nono Sampono, menggelar pelatihan tim sukses kepada 3.000 warga Jakarta hingga tingkat RT/RW di kawasan Pekan Raya Jakarta (PRJ), Sabtu 21 April 2012 lalu.
Hingga berita ini diturunkan Redaksi Sindonews telah melakukan upaya klarifikasi kepada Nono Sampono, baik berupa SMS maupun telpon. Namun belum ada tanggapan dari beliau. (wbs)
()