Pilgub DKI, kelompok RT/RW saling klaim
Pilgub DKI, kelompok RT/RW saling klaim
A
A
A
Sindonews.com - Juru Bicara Forum pengurus Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) se-Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Mukti Hamid, mengecam keras langkah-langkah oknum yang menamakan sebagai Perkumpulan RT/RW.
Bahkan, tindakan klaim ini digunakan untuk mendukung pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono. "Asal usul organisasi itu tidak jelas dan jelas ini adalah rekayasa untuk kepentingan pribadi dan pencitraan salah satu pasangan,"ujar Mukti Hamid dalam jumpa persnya di restoran Sate Senayan, Jalan Raya Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu (22/4/2012).
Dikatakannya, langkah-langkah perkumpulan pengurus RT/RW yang mendukung Alex-Nono itu akan membuat kewibawaan lembaga RT/RW turun di mata masyarakat dan menimbulkan kecurigaan antara warga dengan RT/RW.
Hal ini, kata dia, membuat masyarakat bingung dan tidak kondusif bagi terciptanya Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta yang adil dan demokratis.
"Kami meminta oknum yang terlibat dalam perkumpulan RT/RW itu menarik pernyataan dukungannya karena tidak sejalan, bahkan melanggar peraturan yang mengatur fungsi RT/RW," tegasnya.
Pihaknya pun meminta aparat kelurahan untuk menegur oknum yang terlibat dalam perkumpulan RT/RW pendukung Alex-Nono, karena bisa mengganggu kelancaran jalannya hubungan antara lembaga RT/RW dengan pemerintah yang telah berjalan selama ini.
"Berdasar info yang kami peroleh pendirian organisasi ini tanpa sepengetahuan dan izin pemerintah provinsi DKI Jakarta termasuk dalam penggunaan logo pemerintah provinsi DKI. Karena itu untuk mencegah preseden buruk dikemudian hari, kami minta Pemprov memberi teguran keras pada pengurus RT/RW yang terlibat,"tuturnya.
Sebelumnya, Abdul Rosyid Muru yang mengatasnamakan Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan RT/RW Provinsi DKI Jakarta, mengklaim bahwa paguyuban yang dipimpinnya atau yang mendukung pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono ini adalah yang sah.
Bahkan, tindakan klaim ini digunakan untuk mendukung pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono. "Asal usul organisasi itu tidak jelas dan jelas ini adalah rekayasa untuk kepentingan pribadi dan pencitraan salah satu pasangan,"ujar Mukti Hamid dalam jumpa persnya di restoran Sate Senayan, Jalan Raya Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu (22/4/2012).
Dikatakannya, langkah-langkah perkumpulan pengurus RT/RW yang mendukung Alex-Nono itu akan membuat kewibawaan lembaga RT/RW turun di mata masyarakat dan menimbulkan kecurigaan antara warga dengan RT/RW.
Hal ini, kata dia, membuat masyarakat bingung dan tidak kondusif bagi terciptanya Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta yang adil dan demokratis.
"Kami meminta oknum yang terlibat dalam perkumpulan RT/RW itu menarik pernyataan dukungannya karena tidak sejalan, bahkan melanggar peraturan yang mengatur fungsi RT/RW," tegasnya.
Pihaknya pun meminta aparat kelurahan untuk menegur oknum yang terlibat dalam perkumpulan RT/RW pendukung Alex-Nono, karena bisa mengganggu kelancaran jalannya hubungan antara lembaga RT/RW dengan pemerintah yang telah berjalan selama ini.
"Berdasar info yang kami peroleh pendirian organisasi ini tanpa sepengetahuan dan izin pemerintah provinsi DKI Jakarta termasuk dalam penggunaan logo pemerintah provinsi DKI. Karena itu untuk mencegah preseden buruk dikemudian hari, kami minta Pemprov memberi teguran keras pada pengurus RT/RW yang terlibat,"tuturnya.
Sebelumnya, Abdul Rosyid Muru yang mengatasnamakan Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan RT/RW Provinsi DKI Jakarta, mengklaim bahwa paguyuban yang dipimpinnya atau yang mendukung pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono ini adalah yang sah.
()
Explore More