Penembak 2 anggota geng pita kuning, intelijen TNI
A
A
A
Sindonews.com - Dua anggota TNI yang tertembak, yakni Prada Akbar Fidi Aldian dan Kelasi Sugeng Riyanto jelas terlibat dalam penyerangan di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat. Mereka dilumpuhkan oleh personel intelijen TNI untuk mendapatkan barang bukti.
Kepala Penerangan Kodam Jaya (Kapendam Jaya) Kolonel Infantri Adrian Ponto mengatakan, keduanya memang terlibat gerombolan pita kuning. Untuk mencari barang bukti TNI harus bertindak tegas pada anggota yang secara fakta terlibat aksi kriminal.
"Inteljen TNI yang menembak mengambil barang bukti berupa handphone (HP) mereka. Dibawa ke IT. Empat orang ini langsung terungkap dan kita periksa di Polisi Militer (POM) TNI," papar Adrian di Markas Kodam Jaya, di kawasan Cililitan, Jakarta Timur, Jumat (20/4/2012).
Dia menuturkan, empat anggota Kodam Jaya yang terlibat penyerangan Jumat malam lalu di antaranya Serda YP, Serda JP, Praka M, dan Pratu MK dengan dikomandoi Serda YP. Disebutkan Adrian, YP terlibat sejak awal, Sementara tiga orang lainnya hanya ikut-ikutan.
"Kegiatan penyerangan, YP yang memimpin dengan menelpon teman-temannya yang sedang kumpul di Monas. Datang tiga orang itu sehingga terjadi penyerangan itu," paparnya.
Seperti diketahui, keduanya mengalami luka tembak saat melintas di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat pada Jumat 13 April 2012 dini hari lalu. Prada Akbar mengalami luka tembak pada dada kanannya sementara Kelasi Sugeng mengalami luka tembak pada telinga kanannya.
Keduanya ditembak oleh pengendara mobil Toyota Yaris berwarna putih yang saat itu melintas di jalur busway. Pengemudi dan penumpang Yaris inilah yang disebut Adrian sebagai personel intelijen TNI.(wbs)
Kepala Penerangan Kodam Jaya (Kapendam Jaya) Kolonel Infantri Adrian Ponto mengatakan, keduanya memang terlibat gerombolan pita kuning. Untuk mencari barang bukti TNI harus bertindak tegas pada anggota yang secara fakta terlibat aksi kriminal.
"Inteljen TNI yang menembak mengambil barang bukti berupa handphone (HP) mereka. Dibawa ke IT. Empat orang ini langsung terungkap dan kita periksa di Polisi Militer (POM) TNI," papar Adrian di Markas Kodam Jaya, di kawasan Cililitan, Jakarta Timur, Jumat (20/4/2012).
Dia menuturkan, empat anggota Kodam Jaya yang terlibat penyerangan Jumat malam lalu di antaranya Serda YP, Serda JP, Praka M, dan Pratu MK dengan dikomandoi Serda YP. Disebutkan Adrian, YP terlibat sejak awal, Sementara tiga orang lainnya hanya ikut-ikutan.
"Kegiatan penyerangan, YP yang memimpin dengan menelpon teman-temannya yang sedang kumpul di Monas. Datang tiga orang itu sehingga terjadi penyerangan itu," paparnya.
Seperti diketahui, keduanya mengalami luka tembak saat melintas di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat pada Jumat 13 April 2012 dini hari lalu. Prada Akbar mengalami luka tembak pada dada kanannya sementara Kelasi Sugeng mengalami luka tembak pada telinga kanannya.
Keduanya ditembak oleh pengendara mobil Toyota Yaris berwarna putih yang saat itu melintas di jalur busway. Pengemudi dan penumpang Yaris inilah yang disebut Adrian sebagai personel intelijen TNI.(wbs)
()