Elit politik gunakan isu primordialisme untuk gertak lawan
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, mengatakan elit politik biasanya menggunakan isu primordialisme dalam berkampanye, terutama di tiap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.
" Memang itu salah satu cara atau amunisi bagi calon tertentu untuk menggertak calon lainnya yang dianggap mungkin lemah dalam isu primodialisme. Ya, ini yang mungkin tidak diperlukan lagi menurut saya, tidak relevan dan tidak signifikan,"ujarnya dalam acara diskusi bertemakan 'Isu Primordialisme pada Pilkada DKI : Relevankah ?' di gedung The Indonesian Institute Lantai 1 Jalan Wahid Hasyim 194, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2012).
Karena, lanjut dia, ulah elit politik semacam itu, sebenarnya tak perlu ada lagi dalam Pilkada tahun ini. Lebih lanjut ia menuturkan, pengaruh isu primordialisme terhadap elektabilitas para calon yang bertarung di Pilkada DKI Jakarta akan sangat substantif atau berarti.
"Lalu signifikan pengaruhnya, kalau disosialisasikan dan disebarkan luaskan melalui jejaring komunitas yang kredibel,"jelasnya.
Misalnya, kata dia, melalui jejaring pengajian atau jejaring masjid. "Ini yang menurut saya bagaimana kita mensosialisasikan isu yang tepat bagi warga Jakarta," pungkasnya. (wbs)
" Memang itu salah satu cara atau amunisi bagi calon tertentu untuk menggertak calon lainnya yang dianggap mungkin lemah dalam isu primodialisme. Ya, ini yang mungkin tidak diperlukan lagi menurut saya, tidak relevan dan tidak signifikan,"ujarnya dalam acara diskusi bertemakan 'Isu Primordialisme pada Pilkada DKI : Relevankah ?' di gedung The Indonesian Institute Lantai 1 Jalan Wahid Hasyim 194, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2012).
Karena, lanjut dia, ulah elit politik semacam itu, sebenarnya tak perlu ada lagi dalam Pilkada tahun ini. Lebih lanjut ia menuturkan, pengaruh isu primordialisme terhadap elektabilitas para calon yang bertarung di Pilkada DKI Jakarta akan sangat substantif atau berarti.
"Lalu signifikan pengaruhnya, kalau disosialisasikan dan disebarkan luaskan melalui jejaring komunitas yang kredibel,"jelasnya.
Misalnya, kata dia, melalui jejaring pengajian atau jejaring masjid. "Ini yang menurut saya bagaimana kita mensosialisasikan isu yang tepat bagi warga Jakarta," pungkasnya. (wbs)
()