Janji-janji manis, cagub DKI lagi mimpi
A
A
A
Sindonews.com - Semakin hari, para bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta makin gencar menarik simpati warga Jakarta. Setiap bertemu warga, tak sedikit di antaranya yang mengumbar janji manis. Mulai dari janji akan mengatasi banjir dalam waktu 3 tahun dan mengatasi permasalahan klasik Jakarta lainnya.
Menurut sejarahwan Betawi, JJ Rizal, permasalahan klasik di Jakarta tak bisa diatasi dengan waktu yang cepat. "Mending disuruh bangun tidur tuh. Mimpi itu. Dia ngomong tak tahu menyelesaikan banjir," ujar Sejarahwan Betawi, JJ Rizal kepada wartawan dalam acara diskusi bertemakan 'Isu Primordialisme pada Pilkada DKI: Relevankah?' di Gedung The Indonesian Institute Lantai 1, Jalan Wahid Hasyim 194, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2012).
Dikatakannya, penghuni yang paling tua di Jakarta adalah Nyamuk dan Banjir. "Jadi menghadapi bahaya purba, dan seluruh riset mengakui tak mungkin bisa diselesaikan 10 hingga 15 tahun. Banyak sekali riset," tuturnya.
Persoalan lainnya yang akan dihadapi para kandidat Pilkada yakni bagaimana kesenjangan hubungan antara Jakarta sebagai Provinsi dengan Jakarta sebagai Ibu Kota nasional.
"Nah ini juga persoalan. Misalnya, itu menyangkut dengan daerah sekitar, dengan DKI Jakarta. Juga hubungan antara tempat-tempat yang dikuasai dengan Pemerintah nasional dan dikuasasi pemprov," imbuhnya. (wbs)
Menurut sejarahwan Betawi, JJ Rizal, permasalahan klasik di Jakarta tak bisa diatasi dengan waktu yang cepat. "Mending disuruh bangun tidur tuh. Mimpi itu. Dia ngomong tak tahu menyelesaikan banjir," ujar Sejarahwan Betawi, JJ Rizal kepada wartawan dalam acara diskusi bertemakan 'Isu Primordialisme pada Pilkada DKI: Relevankah?' di Gedung The Indonesian Institute Lantai 1, Jalan Wahid Hasyim 194, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2012).
Dikatakannya, penghuni yang paling tua di Jakarta adalah Nyamuk dan Banjir. "Jadi menghadapi bahaya purba, dan seluruh riset mengakui tak mungkin bisa diselesaikan 10 hingga 15 tahun. Banyak sekali riset," tuturnya.
Persoalan lainnya yang akan dihadapi para kandidat Pilkada yakni bagaimana kesenjangan hubungan antara Jakarta sebagai Provinsi dengan Jakarta sebagai Ibu Kota nasional.
"Nah ini juga persoalan. Misalnya, itu menyangkut dengan daerah sekitar, dengan DKI Jakarta. Juga hubungan antara tempat-tempat yang dikuasai dengan Pemerintah nasional dan dikuasasi pemprov," imbuhnya. (wbs)
()