Polisi tak takut TNI anggota geng motor
A
A
A
Sindonews.com - Aparat kepolisian kedodoran menangani aksi brutal anggota geng motor yang kian meresahkan masyarakat dan menimbulkan korban jiwa. Kendati begitu, sejumlah jalur dan titik yang dijadikan arena berkumpul geng motor sudah dikantongi.
"Jadi setelah para pelaku melempari petugas, mereka melarikan diri. Karena staf kita terbatas, hingga kita tidak bisa melakukan pengejaran dan minim saksi," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjenpol Saut Usman Nasution kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/4/2012).
Ditambahkan dia, ada ribuan orang anggota geng motor di Jakarta. Untuk dapat melakukan penangkapan, polisi membutuhkan saksi. "Kita merasa kesulitan karena saksinya minim. Tapi kita harapkan masyarakat jangan takut dan berikan informasi sebanyak mungkin supaya pengungkapannya bisa secara cepat," tambahnya.
Menanggapi adanya indikasi bahwa geng motor yang melakukan penyerangan adalah Anggota TNI, Saud menyatakan, pihaknya tetap akan mengusutnya dan tidak takut.
"Tidak takut. Jadi begini, kalau kasus ini dilakukan oleh anggota militer, itu berlaku hukum militer. Nanti penyidiknya POM TNI. Kita akan kerja sama nanti. Tapi kalau kasus itu dilakukan oleh warga sipil maka kita proses nantinya kita akan melihat dari permasalahannya yang terkait di sini," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, telah terjadi beberapa kasus pengeroyokan yang dilakukan geng motor, di Jakarta. Pada Jumat 7 April 2012, puluhan orang yang mengendarai sepeda motor, mengeroyok beberapa pemuda yang sedang nongkrong di sebuah SPBU milik Shell di Sunter, Jakarta Utara.
Sebelum berkumpul, para remaja tersebut baru menonton balapan liar. Seorang remaja bernama Soleh tewas dengan luka tusukan di pinggang. Sedangkan dua orang rekannya harus dirawat di rumah sakit karena terluka. Saat melakukan aksinya, para pelaku mengecat wajahnya dengan warna putih.
Keesokan harinya, Sabtu 8 April 2012, empat pemuda babak belur dikeroyok sekitar 30 orang ketika sedang berkumpul di Jalan
Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat. Diduga kuat kelompok pengeroyok memiliki kaitan dengan pelaku di Sunter, karena di antara anggotanya mengecat putih wajah mereka.
Analisa polisi menyebutkan, pengeroyokan tersebut merupakan buntut dari tewasnya Personel TNI AL, Kelasi Arifin Siri (25), akibat penusukan oleh pelaku yang diduga adalah geng motor pada 31 Maret 2012 lalu. (san)
"Jadi setelah para pelaku melempari petugas, mereka melarikan diri. Karena staf kita terbatas, hingga kita tidak bisa melakukan pengejaran dan minim saksi," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjenpol Saut Usman Nasution kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/4/2012).
Ditambahkan dia, ada ribuan orang anggota geng motor di Jakarta. Untuk dapat melakukan penangkapan, polisi membutuhkan saksi. "Kita merasa kesulitan karena saksinya minim. Tapi kita harapkan masyarakat jangan takut dan berikan informasi sebanyak mungkin supaya pengungkapannya bisa secara cepat," tambahnya.
Menanggapi adanya indikasi bahwa geng motor yang melakukan penyerangan adalah Anggota TNI, Saud menyatakan, pihaknya tetap akan mengusutnya dan tidak takut.
"Tidak takut. Jadi begini, kalau kasus ini dilakukan oleh anggota militer, itu berlaku hukum militer. Nanti penyidiknya POM TNI. Kita akan kerja sama nanti. Tapi kalau kasus itu dilakukan oleh warga sipil maka kita proses nantinya kita akan melihat dari permasalahannya yang terkait di sini," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, telah terjadi beberapa kasus pengeroyokan yang dilakukan geng motor, di Jakarta. Pada Jumat 7 April 2012, puluhan orang yang mengendarai sepeda motor, mengeroyok beberapa pemuda yang sedang nongkrong di sebuah SPBU milik Shell di Sunter, Jakarta Utara.
Sebelum berkumpul, para remaja tersebut baru menonton balapan liar. Seorang remaja bernama Soleh tewas dengan luka tusukan di pinggang. Sedangkan dua orang rekannya harus dirawat di rumah sakit karena terluka. Saat melakukan aksinya, para pelaku mengecat wajahnya dengan warna putih.
Keesokan harinya, Sabtu 8 April 2012, empat pemuda babak belur dikeroyok sekitar 30 orang ketika sedang berkumpul di Jalan
Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat. Diduga kuat kelompok pengeroyok memiliki kaitan dengan pelaku di Sunter, karena di antara anggotanya mengecat putih wajah mereka.
Analisa polisi menyebutkan, pengeroyokan tersebut merupakan buntut dari tewasnya Personel TNI AL, Kelasi Arifin Siri (25), akibat penusukan oleh pelaku yang diduga adalah geng motor pada 31 Maret 2012 lalu. (san)
()