Didik Rachbini juga curigai survei Puskaptis
A
A
A
Sindonews.com - Tak hanya pengamat politik, bakal calon dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta tahun ini juga mencurigai hasil survei yang dilakukan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis).
Hasil survei Puskaptis dianggap tak jauh beda dengan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang merupakan pesanan dari calon gubernur yang diuntungkan dalam survei ini.
Salah satu bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Didik J Rachbini menilai ada yang janggal dalam hasil survei tersebut. Sehingga, pria yang berpasangan dengan Hidayat Nurwahid ini pun menilai survei Puskaptis itu hasil dari pesanan salah satu pihak yang diuntungkan dalam survei tersebut.
"Yang pertama, hasil 47 persen (Foke-Nara di Survei Puskaptis) itu sangat distortif. Karena elektabilitas incumbent sejak dulu mentok di 30-an persen," ujar Didik kepada Sindonews melalui pesan singkatnya, Minggu (15/4/2012).
Oleh karena itu, Didik menilai survei Puskaptis itu tidak dilakukan secara independen. Melainkan dilakukan berbau politis.
"Jadi polling ini memang masuk kategori kedua, yang politik sebagai alat strategi untuk mempengaruhi opini. Itu riset yang afiliatif," pungkasnya.
Sekedar diketahui, Puskaptis merilis survei hari ini. Dari hasil survei yang dilakukan sejak tanggal 2 April hingga 7 April 2012 kemarin, pasangan bakal calon incumbent Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) berada di posisi teratas dengan perolehan 47,22 persen.
Di posisi kedua adalah pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok) dengan memperoleh 15,16 persen. Disusul posisi ketiga yaitu pasangan Hidayat Nur Wahid (HNW)-Didik Rachbini dengan 10,28 persen.
Sedangkan di posisi ke empat adalah pasangan independen Faisal Basri-Biem Benjamin dengan 3,17 persen. Sementara di posisi ke lima diperoleh pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono dengan 2,3 persen.
Posisi terakhir (ke enam) adalah pasangan independen Hendardji Supandji-A.Riza Patria dengan 1,55 persen. Terdapat 20,32 persen yang mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
Hasil survei Puskaptis dianggap tak jauh beda dengan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang merupakan pesanan dari calon gubernur yang diuntungkan dalam survei ini.
Salah satu bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Didik J Rachbini menilai ada yang janggal dalam hasil survei tersebut. Sehingga, pria yang berpasangan dengan Hidayat Nurwahid ini pun menilai survei Puskaptis itu hasil dari pesanan salah satu pihak yang diuntungkan dalam survei tersebut.
"Yang pertama, hasil 47 persen (Foke-Nara di Survei Puskaptis) itu sangat distortif. Karena elektabilitas incumbent sejak dulu mentok di 30-an persen," ujar Didik kepada Sindonews melalui pesan singkatnya, Minggu (15/4/2012).
Oleh karena itu, Didik menilai survei Puskaptis itu tidak dilakukan secara independen. Melainkan dilakukan berbau politis.
"Jadi polling ini memang masuk kategori kedua, yang politik sebagai alat strategi untuk mempengaruhi opini. Itu riset yang afiliatif," pungkasnya.
Sekedar diketahui, Puskaptis merilis survei hari ini. Dari hasil survei yang dilakukan sejak tanggal 2 April hingga 7 April 2012 kemarin, pasangan bakal calon incumbent Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) berada di posisi teratas dengan perolehan 47,22 persen.
Di posisi kedua adalah pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok) dengan memperoleh 15,16 persen. Disusul posisi ketiga yaitu pasangan Hidayat Nur Wahid (HNW)-Didik Rachbini dengan 10,28 persen.
Sedangkan di posisi ke empat adalah pasangan independen Faisal Basri-Biem Benjamin dengan 3,17 persen. Sementara di posisi ke lima diperoleh pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono dengan 2,3 persen.
Posisi terakhir (ke enam) adalah pasangan independen Hendardji Supandji-A.Riza Patria dengan 1,55 persen. Terdapat 20,32 persen yang mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
()