Usai LSI, Puskaptis juga jagokan Foke-Nara
A
A
A
Sindonews.com - Setelah beberapa waktu lalu pihak Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei elektabilitas para bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, kini Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) pun melakukan hal serupa.
Dari hasil survei yang dilakukan sejak tanggal 2 April hingga 7 April 2012 kemarin, pasangan bakal calon incumbent Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) berada di posisi teratas dengan perolehan 47,22 persen.Di posisi kedua adalah pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok) dengan memperoleh 15,16 persen. Disusul posisi ketiga yaitu pasangan Hidayat Nur Wahid (HNW)-Didik Rachbini dengan 10,28 persen.Sedangkan di posisi ke empat adalah pasangan independen Faisal Basri-Biem Benjamin dengan 3,17 persen. Sementara di posisi ke lima diperoleh pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono dengan 2,3 persen.Posisi paling buncit (ke enam) adalah pasangan independen Hendardji Supandji-A.Riza Patria dengan 1,55 persen. Di samping itu, terdapat 20,32 persen yang mengaku tidak tahu atau tidak menjawab."Penelitian ini menggunakan metode survei. Data-data kuantitatif dan kualitatif bersumber dari survei pendapat masyarakat dengan instrumen survei," ujar Direktur Puskaptis Husin Yazid, dalam jumpa pers hasil survei persepsi dan perilaku publik terhadap pelaksanaan Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2012 yang dilakukan Puskaptis, di Restoran Sate Senayan, Jalan Raya Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu (15/4/2012).Dikatakannya, penentuan responden dilakukan secara random sistematis, dimana jumlah sampel sebanyak 1.250 responden, dengan sampling error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sampel dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling selama periode 2 sampai 7 April 2012."Responden yang terpilih diwawancara lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Setiap pewawancara bertugas untuk satu kelurahan yang hanya terdiri dari 10 responden," tambahnya.Populasi survei ini adalah seluruh warga negara indonesia penduduk Provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih dalam Pilkada Provinsi DKI Jakarta tahun 2012. Yakni warga yang telah berusia 16 tahun atau sudah menikah ketika survei dilakukan, diambil secara proporsional pada tingkat wali kota dan kecamatan.Lebih lanjut ia menuturkan, quality control terhadap hasil survei dilakukan secara acak sebesar 20 persen, dari total sampel oleh supervisor melalui spotcheck di lapangan.
Dari hasil survei yang dilakukan sejak tanggal 2 April hingga 7 April 2012 kemarin, pasangan bakal calon incumbent Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) berada di posisi teratas dengan perolehan 47,22 persen.Di posisi kedua adalah pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok) dengan memperoleh 15,16 persen. Disusul posisi ketiga yaitu pasangan Hidayat Nur Wahid (HNW)-Didik Rachbini dengan 10,28 persen.Sedangkan di posisi ke empat adalah pasangan independen Faisal Basri-Biem Benjamin dengan 3,17 persen. Sementara di posisi ke lima diperoleh pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono dengan 2,3 persen.Posisi paling buncit (ke enam) adalah pasangan independen Hendardji Supandji-A.Riza Patria dengan 1,55 persen. Di samping itu, terdapat 20,32 persen yang mengaku tidak tahu atau tidak menjawab."Penelitian ini menggunakan metode survei. Data-data kuantitatif dan kualitatif bersumber dari survei pendapat masyarakat dengan instrumen survei," ujar Direktur Puskaptis Husin Yazid, dalam jumpa pers hasil survei persepsi dan perilaku publik terhadap pelaksanaan Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2012 yang dilakukan Puskaptis, di Restoran Sate Senayan, Jalan Raya Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu (15/4/2012).Dikatakannya, penentuan responden dilakukan secara random sistematis, dimana jumlah sampel sebanyak 1.250 responden, dengan sampling error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sampel dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling selama periode 2 sampai 7 April 2012."Responden yang terpilih diwawancara lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Setiap pewawancara bertugas untuk satu kelurahan yang hanya terdiri dari 10 responden," tambahnya.Populasi survei ini adalah seluruh warga negara indonesia penduduk Provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih dalam Pilkada Provinsi DKI Jakarta tahun 2012. Yakni warga yang telah berusia 16 tahun atau sudah menikah ketika survei dilakukan, diambil secara proporsional pada tingkat wali kota dan kecamatan.Lebih lanjut ia menuturkan, quality control terhadap hasil survei dilakukan secara acak sebesar 20 persen, dari total sampel oleh supervisor melalui spotcheck di lapangan.
()