Didik nilai Pemprov gagal bangun transportasi massal
A
A
A
Sindonews.com - Salah seorang bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Didik J Rachbini menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini gagal mengatasi permasalahan kemacetan.
"Saya menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini tidak mampu mengatasi, membuat sarana transportasi massal. Karena yang naik mobil pribadi bertambah banyak, yang naik motor bertambah banyak. Jadi tak ada solusi transportasi massal, itu gagal," ujarnya kepada wartawan dalam acara 'Kongkow' bareng Bang Didik Rachbini (Cawagub DKI) di Paparon Pizza apartemen Park Royal Tower 1, Jalan Gatot Subroto, Jumat (13/4/2012).
Sebenarnya, kata dia, busway sudah bagus dibangun. Tapi kenyataannya, kata dia, keberadaan busway malah menambah kemacetan. "Kenapa? Karena yang naik busway itu hanya tiga persen," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, solusi pihaknya itu adalah transportasi massal. "Membangun sekuat mungkin sarana transportasi massal yang mengangkut orang lebih besar skalanya ke tempat lain," katanya.
Lebih lanjut ia menuturkan, misinya membuat kombinasi tiga transportasi. "Busway diperbaiki, jangan hanya tiga persen, naik 10 persen, 24 jam. Kedua itu Monorel, yang ini dilanjutkan, dengan kapasita ditambah, diajukan dua kali lipat. Ketiga adalah Mass Rapid Transit (MRT) yang kapasitasnya lebih besar yakni 1-2 juta penumpang," pungkasnya.(azh)
"Saya menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini tidak mampu mengatasi, membuat sarana transportasi massal. Karena yang naik mobil pribadi bertambah banyak, yang naik motor bertambah banyak. Jadi tak ada solusi transportasi massal, itu gagal," ujarnya kepada wartawan dalam acara 'Kongkow' bareng Bang Didik Rachbini (Cawagub DKI) di Paparon Pizza apartemen Park Royal Tower 1, Jalan Gatot Subroto, Jumat (13/4/2012).
Sebenarnya, kata dia, busway sudah bagus dibangun. Tapi kenyataannya, kata dia, keberadaan busway malah menambah kemacetan. "Kenapa? Karena yang naik busway itu hanya tiga persen," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, solusi pihaknya itu adalah transportasi massal. "Membangun sekuat mungkin sarana transportasi massal yang mengangkut orang lebih besar skalanya ke tempat lain," katanya.
Lebih lanjut ia menuturkan, misinya membuat kombinasi tiga transportasi. "Busway diperbaiki, jangan hanya tiga persen, naik 10 persen, 24 jam. Kedua itu Monorel, yang ini dilanjutkan, dengan kapasita ditambah, diajukan dua kali lipat. Ketiga adalah Mass Rapid Transit (MRT) yang kapasitasnya lebih besar yakni 1-2 juta penumpang," pungkasnya.(azh)
()