Survei LSI bukan tolok ukur

Senin, 09 April 2012 - 12:31 WIB
Survei LSI bukan tolok ukur
Survei LSI bukan tolok ukur
A A A
Sindonews.com - Kendati menempati posisi kedua sebagai pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terkuat melawan incumbent Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak mau berpuas hati.

Sebaliknya, mereka menganggap hasil survei yang dilakukan dan telah diumumkan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dan Citra Komunikasi (Cikom) itu sebagai sesuatu yang belum bisa dijadikan tolok ukur dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.

"Foke (Fauzi Bowo) sudah lama, pasti orang banyak mengenal dia. Nah berarti bicara politik kalau orang banyak mengenal dia, tapi tidak memilihnya kan susah mau dinaikkan. Tapi kalau orang belum memilih kami, karena tidak kenal kami, berarti itu lebih mudah," ujar Ahok di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2012).

Ditambahkan dia, masih banyak warga DKI Jakarta dari kalangan menengah ke bawah yang belum mengenal Jokowi-Ahok. Akan tetapi, sebuah kepopuleran seseorang tak begitu penting di mata warga.

"Sesuatu yang penting itu adalah rekam jejak. Saya kira, warga Jakarta cerdas. Jadi tidak akan mudah dibohongi lagi dengan visi, misi serta program segalam macam. Orang sudah enggak percaya, karena sudah sering dibohongi," tambahnya.

Kendati demikian, Ahok mengaku berterima kasih atas survei yang diumumkan LSI pada Minggu 8 April 2012 kemarin. "Karena yang pertama, kita kan jadi tahu hasil survei seperti itu. Dan biasanya, yang namanya calon pasti banyak sekali nanti survei-survei sehingga masyarakat bisa mengetahui mana calon yang bisa dipercaya dan mana yang tidak," imbuhnya.

Lebih lanjut, dia menilai, ada baiknya survei tersebut diumumkan. Mengingat, beberapa waktu lalu pihaknya (Jokowi-Ahok) berada di posisi keempat. Namun, saat ini pihaknya berada di posisi kedua.

"Ada kemajuan yang menurut kami sangat baik, akhirnya ada peningkatan. Bicara hasil survei seperti itu, dapat menggiring masyarakat untuk berpikir. Kalau cuma tinggal Foke dan Jokowi. Bisa saja masyarakat berpikir kalau sudah enggak mau pilih Pak Foke dan yang tadinya pilih pasangan lain, bisa pilih Jokowi. Dan bisa mengalahkan Pak Foke," pungkasnya.

Sekedar diketahui, hasil survei opini publik yang dilakukan LSI menyatakan, pasangan incumbent bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli di nomor teraras. Pasangan incumbent itu, disebut-sebut berpeluang besar merebut kursi DKI 1 dibandingkan lima pasang bakal calon lainnya.

Survei yang disebar kepada 440 responden di DKI Jakarta itu digelar untuk menguji dukungan publik terhadap enam pasang bakal calon gubernur. Hasilnya, Foke-Nachrowi meraup suara 49 persen. Di urutan kedua Jokowi-Ahok mengumpulkan suara sebesar 14 persen. Disusul pasangan Hidayat Nurwahid-Didik Rahbini dengan delapan persen suara. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4202 seconds (0.1#10.140)