Ungkap pelempar air keras, polisi perlu rekonstruksi
A
A
A
Sindonews.com - Polisi hingga kini belum berhasil mengidentifikasi pelaku pelempar air keras saat demontrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, pekan lalu.
Polisi mengakui, pihaknya kesulitan mencari siapa pelaku pelemparan yang melukai tiga polisi dan satu wartawan tersebut.
Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S Pane sendiri juga sudah menduga pihak kepolisian akan mengalami kesulitan menemukan pelakunya. Bahkan, intel Polri pun, kata Neta diperkirakan kesulitan. Sebab, tidak saksi yang melihat dan tidak ada rekaman cctv dari peristiwa itu.
Menurutnya, untuk menangkap pelaku, polisi harus lebih dulu melakukan rekonstruksi ulang. "Sangat sulit untuk mengungkap siapa pelakunya apalagi terjadi menjelang malam, harus dibuat rekostruksi di mana posisi wartwaan, posisi demontran, dan polisi saat itu," tuturnya saat dialog di Sekreatriat PB HMI Jalan Diponegoro 16A Menteng Jakpus, Jumat (6/4/2012)
Dengan rekonstruksi tersebut, maka akan diketahui dari arah mana datangnya cairan tersebut. Meski memang, untuk menemukan siapa pelaku agak sulit. Neta menduga, pelakunya dari kelompok ketiga yang sengaja ingin membuat kerusahan massa.
"Kalau dari mahasiswa atau polisi, saya rasa sangat tidak mungkin. Pasti ada pihak lain yang mencoba mericuhkan suasana, mau membuat kerusuhan massa tapi tidak berhasil," tambahnya. Meski agak sulit, lanjut Neta, tidak ada salahnya jika polisi segera melakukan rekonstruksi.(lin)
Polisi mengakui, pihaknya kesulitan mencari siapa pelaku pelemparan yang melukai tiga polisi dan satu wartawan tersebut.
Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S Pane sendiri juga sudah menduga pihak kepolisian akan mengalami kesulitan menemukan pelakunya. Bahkan, intel Polri pun, kata Neta diperkirakan kesulitan. Sebab, tidak saksi yang melihat dan tidak ada rekaman cctv dari peristiwa itu.
Menurutnya, untuk menangkap pelaku, polisi harus lebih dulu melakukan rekonstruksi ulang. "Sangat sulit untuk mengungkap siapa pelakunya apalagi terjadi menjelang malam, harus dibuat rekostruksi di mana posisi wartwaan, posisi demontran, dan polisi saat itu," tuturnya saat dialog di Sekreatriat PB HMI Jalan Diponegoro 16A Menteng Jakpus, Jumat (6/4/2012)
Dengan rekonstruksi tersebut, maka akan diketahui dari arah mana datangnya cairan tersebut. Meski memang, untuk menemukan siapa pelaku agak sulit. Neta menduga, pelakunya dari kelompok ketiga yang sengaja ingin membuat kerusahan massa.
"Kalau dari mahasiswa atau polisi, saya rasa sangat tidak mungkin. Pasti ada pihak lain yang mencoba mericuhkan suasana, mau membuat kerusuhan massa tapi tidak berhasil," tambahnya. Meski agak sulit, lanjut Neta, tidak ada salahnya jika polisi segera melakukan rekonstruksi.(lin)
()