Bentrok, Konami sudah disusupi intel
A
A
A
Sindonews.com - Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (konami) diduga telah disusupi oleh aparat kepolisian sebelum aksi demonstrasi besar-besaran Jumat 30 Maret 2012 lalu. Sehingga segala rencana mereka untuk melakukan aksi demonstrasi sudah diketahui oleh aparat.
Diketahui penyusup yang diduga aparat kepolisian tersebut bernama Briptu Eka Nurcolis kelahiran tahun 1984 anggota 4 Den B pasukan Pelopor atau Brimob. Data tersebut didapatkan oleh para mahasiswa saat melakukan pengeledahan pada tas-tas yang tertinggal di Gedung YLBHI.
Mereka memeriksa tas tersebut pada Sabtu 30 Maret 2012 pagi dan ditemukan barang-barang berupa pin reskrimum, slip gaji, surat nikah yang menjelaskan bahwa pelaku adalah anggota Polri, nomor-nomor penting kepolisian, serta gambar sedang rekonstruksi.
Ketua Crisis Center Ratna Sarumpaet mengatakan, penyusup tersebut telah datang sebelum kejadian bentrokan antara mahasiswa dan polisi terjadi di Gambir 27 Maret 2012 lalu.
“Dia juga sudah masuk sebelum peristiwa di Gambir. Dia sudah hampir tahu seluruh rencana kita dan kita juga merasa dilucuti pada tanggal 29 agar kita tidak jadi demo dengan dilakukan penangkapan terhadap puluhan mahasiswa di Gedung YLBHI,“ ujar Ratna dalam konferensi pers di kantor Komnas HAM, Jalan Lauharhary, Menteng, Jakarta, Selasa (4/4/2012).
Ratna juga mengatakan, para mahasiswa juga sering berbicara dengan pelaku yang diketahui bernama Eka tersebut. Bahkan, pelaku diketahui merupakan orang yang melakukan orasi sewaktu melakukan aksi di Gambir beberapa waktu lalu.
"Dia itu orangnya mudah bergaul. Bahkan, menurut keterangan mahasiswa, dia juga yang paling aktif untuk terus menyerang sewaktu kerusuhan di Gambir,“ ujar Ratna. (wbs)
Diketahui penyusup yang diduga aparat kepolisian tersebut bernama Briptu Eka Nurcolis kelahiran tahun 1984 anggota 4 Den B pasukan Pelopor atau Brimob. Data tersebut didapatkan oleh para mahasiswa saat melakukan pengeledahan pada tas-tas yang tertinggal di Gedung YLBHI.
Mereka memeriksa tas tersebut pada Sabtu 30 Maret 2012 pagi dan ditemukan barang-barang berupa pin reskrimum, slip gaji, surat nikah yang menjelaskan bahwa pelaku adalah anggota Polri, nomor-nomor penting kepolisian, serta gambar sedang rekonstruksi.
Ketua Crisis Center Ratna Sarumpaet mengatakan, penyusup tersebut telah datang sebelum kejadian bentrokan antara mahasiswa dan polisi terjadi di Gambir 27 Maret 2012 lalu.
“Dia juga sudah masuk sebelum peristiwa di Gambir. Dia sudah hampir tahu seluruh rencana kita dan kita juga merasa dilucuti pada tanggal 29 agar kita tidak jadi demo dengan dilakukan penangkapan terhadap puluhan mahasiswa di Gedung YLBHI,“ ujar Ratna dalam konferensi pers di kantor Komnas HAM, Jalan Lauharhary, Menteng, Jakarta, Selasa (4/4/2012).
Ratna juga mengatakan, para mahasiswa juga sering berbicara dengan pelaku yang diketahui bernama Eka tersebut. Bahkan, pelaku diketahui merupakan orang yang melakukan orasi sewaktu melakukan aksi di Gambir beberapa waktu lalu.
"Dia itu orangnya mudah bergaul. Bahkan, menurut keterangan mahasiswa, dia juga yang paling aktif untuk terus menyerang sewaktu kerusuhan di Gambir,“ ujar Ratna. (wbs)
()