Polisi bakar mahasiswa saat serbu YLBHI
A
A
A
Sindonews.com - Pihak kepolisian diketahui telah melakukan tindakan kekerasan saat melakukan penangkapan puluhan mahasiswa Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) di kantor Yayasan Lembaga Hukum Indonesia (YLBHI). Diduga personel kepolisian mencoba membakar para mahasiswa tersebut.
Pengakuan aksi pembakaran itu dibeberkan oleh mahasiswa dari Universitas Satya Negara Indonesia, Nanda Reza, yang ikut diciduk oleh polisi yang mengeruduk masuk ke dalam Gedung YLBHI, Jumat 30 Maret 2012.
“Saya sempat dibakar di bagian punggung oleh salah satu aparat yang naik ke lantai 4 dengan menggunakan korek. Bahkan, saya melihat ada mahasiswa yang dibenturkan kepalanya ke tembok sewaktu disuruh berbaris oleh polisi,“ beber reza dalam jumpa pers di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2012).
Reza mengatakan, polisi berseragam hingga pakaian preman pun bergerak secara membabi-buta sewaktu menangkap para mahasiswa yang saat itu sedang istirahat di Lantai 4 Gedung YLBHI karena sedang dalam kondisi sakit. Mereka juga melakukan perusakan dengan mendobrak pintu serta memecahkan kaca gedung.
“Mereka ada yang memukul memakai bambu, laras panjang sambil mengucapkan kata kata kasar kepada kami. Bahkan, walaupun sudah ada instruksi untuk berhenti memukul, mereka masih terus memukul,“ ujar Reza.
Penyiksaan juga ternyata tak hanya berlangsung di kantor YLBHI, para mahasiswa juga masih dianiaya sewaktu berada di kantor Mapolda Metro Jaya. Mereka kemudian kembali dipukul sewaktu menjalani pemeriksaan.
“Kami dipaksa untuk menandatangani berkas acara pemeriksaan padahal kami tidak didampingi pengacara kami. Kami di sana juga masih dipukuli,“ beber Reza. (wbs)
Pengakuan aksi pembakaran itu dibeberkan oleh mahasiswa dari Universitas Satya Negara Indonesia, Nanda Reza, yang ikut diciduk oleh polisi yang mengeruduk masuk ke dalam Gedung YLBHI, Jumat 30 Maret 2012.
“Saya sempat dibakar di bagian punggung oleh salah satu aparat yang naik ke lantai 4 dengan menggunakan korek. Bahkan, saya melihat ada mahasiswa yang dibenturkan kepalanya ke tembok sewaktu disuruh berbaris oleh polisi,“ beber reza dalam jumpa pers di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2012).
Reza mengatakan, polisi berseragam hingga pakaian preman pun bergerak secara membabi-buta sewaktu menangkap para mahasiswa yang saat itu sedang istirahat di Lantai 4 Gedung YLBHI karena sedang dalam kondisi sakit. Mereka juga melakukan perusakan dengan mendobrak pintu serta memecahkan kaca gedung.
“Mereka ada yang memukul memakai bambu, laras panjang sambil mengucapkan kata kata kasar kepada kami. Bahkan, walaupun sudah ada instruksi untuk berhenti memukul, mereka masih terus memukul,“ ujar Reza.
Penyiksaan juga ternyata tak hanya berlangsung di kantor YLBHI, para mahasiswa juga masih dianiaya sewaktu berada di kantor Mapolda Metro Jaya. Mereka kemudian kembali dipukul sewaktu menjalani pemeriksaan.
“Kami dipaksa untuk menandatangani berkas acara pemeriksaan padahal kami tidak didampingi pengacara kami. Kami di sana juga masih dipukuli,“ beber Reza. (wbs)
()