Polisi preman setrum demonstran

Sindonews.com - Penangkapan demonstran saat bentrok di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berlangsung tanpa prosedur. Tampak salah seorang polisi berpakaian preman menangkap demonstran dan berusaha menyetrumnya dengan alat setrum yang sudah disiapkan petugas tersebut.

Aksi brutal aparat kepolisian itu terlihat saat di jalan depan Jakarta Convention Center (JCC) mengarah ke Senayan. Saat itu, tampak beberapa pejalan kaki sedang berjalan ke arah Semanggi. Lalu dihadang polisi berpakaian preman.

Kemudian, petugas itu melakukan pemeriksaan kepada tas yang digunakan pejalan kaki tersebut. Dari dalam tas itu, diketahui jaket almamater kuning. Kerena merasa tertangkap basah, pejalan kaki yang diduga demonstran itu menyerah. Namun, petugas justru mengeluarkan alat dan berusaha menyetrumnya.

Beruntung, saat berusaha disetrum, pejalan kaki itu menghindar dan tidak terkena. Saat ini, pejalan kaki itu sudah diamankan petugas dan dibawanya. Namun belum diketahui, akan dibawa kemana demonstran itu.

Seperti diketahui, aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsisi di depan Gedung DPR berakhir bentrok. Semprotan water cannon dan gas air mata api ditembakkan ke tengah kerumunan demonstran. Tampak sebagian demonstran ada yang kabur ke Semanggi, Tol Dalam Kota dan Slipi.

Bentrokan terjadi setelah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Rajab gagal melakukan negoisasi dengan demonstran. Hingga kini, suasana bantrok masih tampak mencekam. Para demonstran masih terlibat melakukan perlawanan. (san)