Ribuan buruh bergerak menuju Istana
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan buruh yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat menolak kenaikan harga BBM terus bergerak menuju Istana Presiden dan Gedung DPR/MPR Senayan dengan menggunakan ratusan sepeda motor dan pulahan bus. Buruh juga mengecam aksi kekerasan polisi terhadap mahasiswa di Jalan Diponegoro dan Salemba kemarin malam.
Buruh turun ke jalan dengan long march dari beberapa titik tempat industri di Jakarta Utara menuju ke Gedung DPR/MPR dan Istana Presiden. Para buruh juga melakukan aksi teatrikal selama dalam perjalanan, mereka mendapat kawalan ketat dari aparat kepolisian.
Usai long march yang menempuh perjalanan sejauh sekitar 12 kilometer ini dengan melintasi Jalan Yos Sudarso, Cempaka Putih menuju di Istana Presiden Jalan Merdeka Timur.
"Kenaikan harga BBM ini akan sangat berdampak besar terhadap kehidupan rakyat kecil, untuk itu kami menolak kenaikan ini," kata Haris, salah satu peserta aksi, Jumat (30/3/2012).
Para peserta aksi juga mengecam aksi penembakan terhadap mahasiswa saat menggelar aksi demo anti kenaikan BBM pada Kamis 29 Maret 202 kemarin di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
"Walaupun kemarin ada kekerasan tidak akan mengendurkan perjuangan kami," terang buruh lainnya.
Di akhir orasinya, para mahasiswa menolak liberalisasi sektor migas, menasionalisasi aset yang menyangkut hajat hidup orang banyak, efisiensi anggaran birokrasi dan turunkan harga BBM. (wbs)
Buruh turun ke jalan dengan long march dari beberapa titik tempat industri di Jakarta Utara menuju ke Gedung DPR/MPR dan Istana Presiden. Para buruh juga melakukan aksi teatrikal selama dalam perjalanan, mereka mendapat kawalan ketat dari aparat kepolisian.
Usai long march yang menempuh perjalanan sejauh sekitar 12 kilometer ini dengan melintasi Jalan Yos Sudarso, Cempaka Putih menuju di Istana Presiden Jalan Merdeka Timur.
"Kenaikan harga BBM ini akan sangat berdampak besar terhadap kehidupan rakyat kecil, untuk itu kami menolak kenaikan ini," kata Haris, salah satu peserta aksi, Jumat (30/3/2012).
Para peserta aksi juga mengecam aksi penembakan terhadap mahasiswa saat menggelar aksi demo anti kenaikan BBM pada Kamis 29 Maret 202 kemarin di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
"Walaupun kemarin ada kekerasan tidak akan mengendurkan perjuangan kami," terang buruh lainnya.
Di akhir orasinya, para mahasiswa menolak liberalisasi sektor migas, menasionalisasi aset yang menyangkut hajat hidup orang banyak, efisiensi anggaran birokrasi dan turunkan harga BBM. (wbs)
()