Menaikkan BBM = kebijakan zalim
A
A
A
Sindonews.com - Massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) se-Jabodetabek tak mau ketinggalan turun ke jalan. Mereka beraksi untuk menolak kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Sejak pukul 09:30 WIB tadi, massa yang berjumlah ribuan menggelar aksi di depan Istana Negara Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Menurut Juru Bicara HTI, Muhammad Ismail Yusanto, kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM itu adalah kebijakan zalim. Maka, kebijakan itu harus ditolak, karena dapat menyengsarakan rakyat.
"Hasil sensus ekonomi nasional (Susenas 2010) menunjukkan bahwa pengguna BBM 65 persen adalah rakyat kelas bawah dan miskin, 27 persen menengah, 6 persen menengah atas dan hanya 2 persen orang kaya. Jadi, kebijakan itu jelas menyengsarakan rakyat kelas bawah," ujar Ismail kepada wartawan di sela-sela aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Kamis (29/3/2012).
Dia memaparkan, total jumlah kendaraan di Indonesia yang mencapai 53,4 juta pada tahun 2010. Sebanyak 82 persen di antaranya merupakan kendaraan roda dua yang notabene kebanyakan dimiliki oleh kelas menengah bawah.
"Ini menunjukkan bahwa kenaikan BBM akan menyengsarakan rakyat. Ingatlah penguasa yang zalim pasti akan mendapatkan azab pedih di akhirat," hujatnya.(lin)
Sejak pukul 09:30 WIB tadi, massa yang berjumlah ribuan menggelar aksi di depan Istana Negara Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Menurut Juru Bicara HTI, Muhammad Ismail Yusanto, kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM itu adalah kebijakan zalim. Maka, kebijakan itu harus ditolak, karena dapat menyengsarakan rakyat.
"Hasil sensus ekonomi nasional (Susenas 2010) menunjukkan bahwa pengguna BBM 65 persen adalah rakyat kelas bawah dan miskin, 27 persen menengah, 6 persen menengah atas dan hanya 2 persen orang kaya. Jadi, kebijakan itu jelas menyengsarakan rakyat kelas bawah," ujar Ismail kepada wartawan di sela-sela aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Kamis (29/3/2012).
Dia memaparkan, total jumlah kendaraan di Indonesia yang mencapai 53,4 juta pada tahun 2010. Sebanyak 82 persen di antaranya merupakan kendaraan roda dua yang notabene kebanyakan dimiliki oleh kelas menengah bawah.
"Ini menunjukkan bahwa kenaikan BBM akan menyengsarakan rakyat. Ingatlah penguasa yang zalim pasti akan mendapatkan azab pedih di akhirat," hujatnya.(lin)
()