Sering digoda demonstran, Polwan 'cantik' siap mental
A
A
A
Sindonews.com - Ada yang tak biasa dalam aksi unjuk rasa penolakan kenaikan BBM di depan Istana Kepresidenan, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat hari ini. Puluhan Polisi Wanita (Polwan) berparas cantik ikut diterjunkan untuk mengamankan aksi demo.
Tak sedikit Polwan dari satuan Sabhara Polda Metro Jaya dan TMC Polda Metrojaya masih belia. Salah satunya Bripda Dwi Dyah, 19, gadis berambut pendek ini mengaku tak masalah jika dirinya diterjunkan di tiap aksi unjuk rasa.
Dwi mengaku, tak sedikit dari para demonstran yang menggoda-goda dirinya dan Polwan lainnya, baik sekedar ingin berkenalan atau minta nomer Hand Phone (HP). "Emang sudah biasa, tugas begini. Goda-godain itu biasa, asal ada batas tertentu," ujar Bripda Dwi kepada Sindonews ketika beristirahat di tenda Polisi yang dipasang di sekitar Monas, Selasa (27/3/2012).
Gadis lulusan Akademi Polisi (Akpol) 2011 ini mengatakan sudah mendapat arahan persiapan mental dalam menghadapi para demonstran. Di antaranya sering menebar senyum pada para demonstran. Dan jika terjadi kericuhan atau kerusuhan, dirinya dan Polwan lainnya siap mundur dan digantikan Brimob maupun Sabhara pria.
Hal senada dikatakan Bripda Esti Aprilliana, 20, salah seorang Polwan 'cantik' lainnya. "Kita diturunkan di sini juga untuk mengamankan para demonstran wanita yang akan berbuat kerusuhan. Kan banyak juga ada kaum- kaum wanitanya. Ya, untuk jaga-jaga demonstran wanita," tambahnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, peran dirinya dan Polwan 'cantik' lainnya untuk mencairkan situasi aksi unjuk rasa.
"Intinya kita ada kan, untuk mencairkan masalah. Kita dengan para demosntran bisa negosiasi agar tak berbuat rusuh. Atau konsultasi, otomatis yang rencananya menggebu-gebu, jadi nggak anarkis dengan kedatangan kita di sini," pungkasnya. (wbs)
Tak sedikit Polwan dari satuan Sabhara Polda Metro Jaya dan TMC Polda Metrojaya masih belia. Salah satunya Bripda Dwi Dyah, 19, gadis berambut pendek ini mengaku tak masalah jika dirinya diterjunkan di tiap aksi unjuk rasa.
Dwi mengaku, tak sedikit dari para demonstran yang menggoda-goda dirinya dan Polwan lainnya, baik sekedar ingin berkenalan atau minta nomer Hand Phone (HP). "Emang sudah biasa, tugas begini. Goda-godain itu biasa, asal ada batas tertentu," ujar Bripda Dwi kepada Sindonews ketika beristirahat di tenda Polisi yang dipasang di sekitar Monas, Selasa (27/3/2012).
Gadis lulusan Akademi Polisi (Akpol) 2011 ini mengatakan sudah mendapat arahan persiapan mental dalam menghadapi para demonstran. Di antaranya sering menebar senyum pada para demonstran. Dan jika terjadi kericuhan atau kerusuhan, dirinya dan Polwan lainnya siap mundur dan digantikan Brimob maupun Sabhara pria.
Hal senada dikatakan Bripda Esti Aprilliana, 20, salah seorang Polwan 'cantik' lainnya. "Kita diturunkan di sini juga untuk mengamankan para demonstran wanita yang akan berbuat kerusuhan. Kan banyak juga ada kaum- kaum wanitanya. Ya, untuk jaga-jaga demonstran wanita," tambahnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, peran dirinya dan Polwan 'cantik' lainnya untuk mencairkan situasi aksi unjuk rasa.
"Intinya kita ada kan, untuk mencairkan masalah. Kita dengan para demosntran bisa negosiasi agar tak berbuat rusuh. Atau konsultasi, otomatis yang rencananya menggebu-gebu, jadi nggak anarkis dengan kedatangan kita di sini," pungkasnya. (wbs)
()