Demonstran balas tembakan Polisi dengan bom molotov
A
A
A
Sindonews.com - Aksi demonstrasi mahasiswa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di depan Istana Negara berlangsung ricuh. Mahasiswa dan petugas kepolisian yang berjaga terlibat bentrok.
Lebih buruk, mahasiswa membalas tembakan gas air mata petugas kepolisian dengan lemparan bom molotov. Hingga kini, belum diketahui korban luka dalam aksi itu.
Perlawanan mahasiswa masih terus berlanjut. Dengan emosi, mahasiswa terus melempari petugas yang memasang posisi siaga dengan perlindungan tameng. Sesekali, petugas yang dilempari menembakan gas air mata dan kembang api ke arah ratusan mahasiswa.
Para mahasiswa pun nampaknya tidak kenal menyerah untuk terus memperjuangkan agar BBM tidak dinaikkan. Di tengah aksi bentrok itu, mahasiswa dengan gegap gempita menyanyikan lagu perjuangan dan berorasi.
"Turun, turunkan SBY sekarang juga," teriak salah seorang mahasiswa dalam orasinya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (27/3/2012).
Saat ini, petugas masih terus siaga menahan serangan mahasiswa yang membabi buta. Penduduk sekitar pun nampaknya penasaran dan menonton di pinggiran arena pertarungan antara mahasiswa dan polisi.
Sebelumnya, mahasiswa juga merusak satu unit mobil Daihatsu Xenia silver bernomor polisi L 1653 PO. Mobil tersebut dihancurkan oleh mahasiwa atas ungkapan kekesalan mereka kepada pihak kepolisian yang menyirami mereka dengan water cannon dan tembakan gas air mata.
Pantauan di lokasi, tampak tiga unit mobil water cannon digunakan untuk menghalau aksi mahasiswa yang terus melempari petugas dengan batu serta kayu. Sebelumnya, petugas telah melepaskan tembakan gas air mata ke arah para demonstran puluhan kali.
Polisi pun sudah bersiap-siap untuk melepaskan peluru karet jika massa demonstran masih terus menyerang petugas kepolisian. Saat ini, kondisi Jalan Wahid Hasyim lumpuh total akibat aksi lempar batu tersebut.
Dalam bentrokan itu, sedikitnya 12 mahasiswa diamankan pihak kepolisian, dengan tuduhan melakukan aksi provokasi. Bentrokan bermula saat mahasiswa ingin menembus barikade polisi menuju Istana Negara. Adu mulut tak terhindarkan antara petugas dan mahasiswa. (san)
Lebih buruk, mahasiswa membalas tembakan gas air mata petugas kepolisian dengan lemparan bom molotov. Hingga kini, belum diketahui korban luka dalam aksi itu.
Perlawanan mahasiswa masih terus berlanjut. Dengan emosi, mahasiswa terus melempari petugas yang memasang posisi siaga dengan perlindungan tameng. Sesekali, petugas yang dilempari menembakan gas air mata dan kembang api ke arah ratusan mahasiswa.
Para mahasiswa pun nampaknya tidak kenal menyerah untuk terus memperjuangkan agar BBM tidak dinaikkan. Di tengah aksi bentrok itu, mahasiswa dengan gegap gempita menyanyikan lagu perjuangan dan berorasi.
"Turun, turunkan SBY sekarang juga," teriak salah seorang mahasiswa dalam orasinya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (27/3/2012).
Saat ini, petugas masih terus siaga menahan serangan mahasiswa yang membabi buta. Penduduk sekitar pun nampaknya penasaran dan menonton di pinggiran arena pertarungan antara mahasiswa dan polisi.
Sebelumnya, mahasiswa juga merusak satu unit mobil Daihatsu Xenia silver bernomor polisi L 1653 PO. Mobil tersebut dihancurkan oleh mahasiwa atas ungkapan kekesalan mereka kepada pihak kepolisian yang menyirami mereka dengan water cannon dan tembakan gas air mata.
Pantauan di lokasi, tampak tiga unit mobil water cannon digunakan untuk menghalau aksi mahasiswa yang terus melempari petugas dengan batu serta kayu. Sebelumnya, petugas telah melepaskan tembakan gas air mata ke arah para demonstran puluhan kali.
Polisi pun sudah bersiap-siap untuk melepaskan peluru karet jika massa demonstran masih terus menyerang petugas kepolisian. Saat ini, kondisi Jalan Wahid Hasyim lumpuh total akibat aksi lempar batu tersebut.
Dalam bentrokan itu, sedikitnya 12 mahasiswa diamankan pihak kepolisian, dengan tuduhan melakukan aksi provokasi. Bentrokan bermula saat mahasiswa ingin menembus barikade polisi menuju Istana Negara. Adu mulut tak terhindarkan antara petugas dan mahasiswa. (san)
()