Gedung DPR dijaga ketat Polri-TNI
A
A
A
Sindonews.com - Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Senayan Jakarta dipastikan menjadi salah satu tempat sasaran massa pengunjuk rasa yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Untuk menjaga keamanan serta ketertiban, gedung wakil rakyat itu telah dijaga ketat sejak tadi pagi oleh personel Polri dan TNI.
Direktur PAM OBVIT ADI Cahyo HM mengatakan untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan menjaga ketertiban selama unjuk rasa digelar pihaknya telah menyiapkan personel dari Polri dan TNI.
"Total jumlah personel yang dikerahkan sebesar 1.400. Dari Polri 1.000 dan dari TNI 400 personel," jelas Adi Cahyo saat ditemui di pos pengamanan di DPR Senayan Jakarta, Selasa (27/3/2012).
Menurutnya, dari kepolisian melibatkan personel dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat dan polsek-polsek. "Untuk personel dari polda dan polres serta polsek, hanya berjaga-jaga di luar, konsentrasinya di sekitar luaran saja," jelasnya.
Kali ini, lanjut Adi, pihaknya sengaja melibat TNI untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Kata dia, TNI diturunkan bukan untuk melumpuhkan para pengunjuk rasa tapi sifatnya hanya berjaga-jaga.
"Kami full, sepenuhnya yang bertanggung jawab. Kami berupaya semampu kami, TNI tidak mungkin dipergunakan sebelum waktunya," ucapnya.
Sedangkan berapa besar jumlah pengunjuk rasa sendiri, Adi mengaku tidak tahu. "Mungkin yang tahu intelijen, yang pasti dari buruh mahasiswa, LSM tapi pastinya belum diketahui," imbuhnya.
Sementara dari pantauan Sindonews di lapangan belum terlihat kerumunan massa di sekitar gedung DPR. Hanya beberapa orang tampak memasang spanduk di pagar yang mengelilingi gedung DPR.
Namun demikian, sejumlah Satuan Pengaman (Satpam) DPR terlihat mengecek pagar di belakang gerbang. Sejumlah kawat berduri juga sudah dipasang di depan gerbang.
Dua mobil water cannon dan mobil pemadam kebakaran terparkir di dalam pagar persis di halaman gedung.(lin)
Untuk menjaga keamanan serta ketertiban, gedung wakil rakyat itu telah dijaga ketat sejak tadi pagi oleh personel Polri dan TNI.
Direktur PAM OBVIT ADI Cahyo HM mengatakan untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan menjaga ketertiban selama unjuk rasa digelar pihaknya telah menyiapkan personel dari Polri dan TNI.
"Total jumlah personel yang dikerahkan sebesar 1.400. Dari Polri 1.000 dan dari TNI 400 personel," jelas Adi Cahyo saat ditemui di pos pengamanan di DPR Senayan Jakarta, Selasa (27/3/2012).
Menurutnya, dari kepolisian melibatkan personel dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat dan polsek-polsek. "Untuk personel dari polda dan polres serta polsek, hanya berjaga-jaga di luar, konsentrasinya di sekitar luaran saja," jelasnya.
Kali ini, lanjut Adi, pihaknya sengaja melibat TNI untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Kata dia, TNI diturunkan bukan untuk melumpuhkan para pengunjuk rasa tapi sifatnya hanya berjaga-jaga.
"Kami full, sepenuhnya yang bertanggung jawab. Kami berupaya semampu kami, TNI tidak mungkin dipergunakan sebelum waktunya," ucapnya.
Sedangkan berapa besar jumlah pengunjuk rasa sendiri, Adi mengaku tidak tahu. "Mungkin yang tahu intelijen, yang pasti dari buruh mahasiswa, LSM tapi pastinya belum diketahui," imbuhnya.
Sementara dari pantauan Sindonews di lapangan belum terlihat kerumunan massa di sekitar gedung DPR. Hanya beberapa orang tampak memasang spanduk di pagar yang mengelilingi gedung DPR.
Namun demikian, sejumlah Satuan Pengaman (Satpam) DPR terlihat mengecek pagar di belakang gerbang. Sejumlah kawat berduri juga sudah dipasang di depan gerbang.
Dua mobil water cannon dan mobil pemadam kebakaran terparkir di dalam pagar persis di halaman gedung.(lin)
()