Warga Jakarta jangan sampai salah pilih
A
A
A
Sindonews.com - Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta tinggal sekira dua bulan kedepan. Mungkinkah hasil Pigub tersebut menghasilkan seorang pemimpin yang bisa membenahi kompleksnya persoalan Jakarta? Warga DKI Jakarta banyak berharap Pilgub tersebut bisa membawa perubahan lebih baik bagi Ibu Kota ini.
Ketua Kaukus Muda Indonesia (KMI) Edi Humaidi mengatakan, sosok Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta merupakan pemimpin yang mempunyai otoritas dan kewenangan dalam pengelolaan dan penataan Ibu kota Jakarta sesuai amanah undang-undang.
"Oleh karena itu, membedah apa dan bagaimana visi dan komitmen sang Gubernur dan Wakil Gubernur DKI tentunya sangatlah penting sebagai bahan rujukan dalam menentukan pilihan," ujarnya di Jakarta Media Center (JMC), Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2012).
Dia mengatakan, jika warga DKI Jakarta tidak ingin kecewa dengan hasil Pilgub ini, sebaiknya sebelum memilih calon, diperlukan pertimbangan yang matang. Kapabilitas, akuntabilitas, serta akseptabilitas harus menjadi beberapa faktor pertimbangan dalam memilih.
"Kapabilitas yang di dalamnya memuat visi dan program, akuntabilitas yang di dalamnya menyangkut track record dan kredibilitas. Serta akseptabilitas yang di dalamnya menyangkut kekuatan dukungan dan politik dari sang kandidat. Dan semua itu menjadi sangat dibutuhkan dalam menimbang sosok kandidat," imbuhnya.
Sekadar diketahui, ada enam pasangan bakal calon dalam Pilgub DKI Jakarta Juli mendatang yang telah mendaftarkan diri ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta.
Mereka adalah Faisal Basri-Biem Benyamin, Hendarji Supandji-A.Riza Patria, Alex Noerdin-Nono Sampono, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini.
Ketua Kaukus Muda Indonesia (KMI) Edi Humaidi mengatakan, sosok Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta merupakan pemimpin yang mempunyai otoritas dan kewenangan dalam pengelolaan dan penataan Ibu kota Jakarta sesuai amanah undang-undang.
"Oleh karena itu, membedah apa dan bagaimana visi dan komitmen sang Gubernur dan Wakil Gubernur DKI tentunya sangatlah penting sebagai bahan rujukan dalam menentukan pilihan," ujarnya di Jakarta Media Center (JMC), Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2012).
Dia mengatakan, jika warga DKI Jakarta tidak ingin kecewa dengan hasil Pilgub ini, sebaiknya sebelum memilih calon, diperlukan pertimbangan yang matang. Kapabilitas, akuntabilitas, serta akseptabilitas harus menjadi beberapa faktor pertimbangan dalam memilih.
"Kapabilitas yang di dalamnya memuat visi dan program, akuntabilitas yang di dalamnya menyangkut track record dan kredibilitas. Serta akseptabilitas yang di dalamnya menyangkut kekuatan dukungan dan politik dari sang kandidat. Dan semua itu menjadi sangat dibutuhkan dalam menimbang sosok kandidat," imbuhnya.
Sekadar diketahui, ada enam pasangan bakal calon dalam Pilgub DKI Jakarta Juli mendatang yang telah mendaftarkan diri ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta.
Mereka adalah Faisal Basri-Biem Benyamin, Hendarji Supandji-A.Riza Patria, Alex Noerdin-Nono Sampono, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini.
()