Sayap PPP minta Lulung dampingi Alex Noerdin
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya 50 orang anggota Gerakan Pemuda Kabah (GPK), Angkatan Muda Kabah (AMK), Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII) yang tergabung dalam aliansi sayap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Aliansi sayap PPP tersebut, tiba di kantor PPP sekira pukul 12.00 WIB. Mereka menolak keputusan DPP PPP atas dukungan terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Alex Noerdin-Nono Sampono dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012.
"Tolak pencalonan Alex Nurdin-Nono Sampono," ujar Ketua GMII DKI yang juga Wakil Bendahara Umum DPD KNPI DKI, M Niko Kapisan, Kamis (15/3/2012).
Penolakan itu berdasarkan hasil keputusan musyawarah kerja wilayah (Mukerwil) DPW PPP DKI Jakarta yang menetapkan pasangan Alex Noerdin-Lulung Lunggana sebagai kandidat Cagub dan Cawagub dalam Pilkada DKI Jakarta 2012. Mereka juga menolak kapitalisasi partai oleh Suryadharma Ali demi kepentingan pribadi.
Selain itu, mereka juga menolak politik uang dalam Pilkada DKI Jakarta. Lantaran tidak ada kader di kantor PPP, aksi demonstrasi di depan kantor PPP tersebut pun hanya berlangsung setengah jam. Dengan tertib, massa membubarkan diri. (san)
Aliansi sayap PPP tersebut, tiba di kantor PPP sekira pukul 12.00 WIB. Mereka menolak keputusan DPP PPP atas dukungan terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Alex Noerdin-Nono Sampono dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012.
"Tolak pencalonan Alex Nurdin-Nono Sampono," ujar Ketua GMII DKI yang juga Wakil Bendahara Umum DPD KNPI DKI, M Niko Kapisan, Kamis (15/3/2012).
Penolakan itu berdasarkan hasil keputusan musyawarah kerja wilayah (Mukerwil) DPW PPP DKI Jakarta yang menetapkan pasangan Alex Noerdin-Lulung Lunggana sebagai kandidat Cagub dan Cawagub dalam Pilkada DKI Jakarta 2012. Mereka juga menolak kapitalisasi partai oleh Suryadharma Ali demi kepentingan pribadi.
Selain itu, mereka juga menolak politik uang dalam Pilkada DKI Jakarta. Lantaran tidak ada kader di kantor PPP, aksi demonstrasi di depan kantor PPP tersebut pun hanya berlangsung setengah jam. Dengan tertib, massa membubarkan diri. (san)
()