Enam mahasiswa UKI belum ditahan
A
A
A
Sindonews.com - Aksi unjuk rasa dilakukan mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) di depan kampusnya mulai pagi hingga petang Rabu 14 Maret dinilai telah mengganggu ketertiban terutama arus lalu lintas.
Ketika polisi berupaya menghalau unjuk rasa agar tak melebar ke jalan raya yang terjadi justru bentrok.
Kapolrestro Jakarta Pusat Kombes Pol Angesta Romano Yoyol mengimbau agar mahasiswa UKI tak memaksakan kehendak jika berunjuk rasa. Apalagi jika aksi itu telah merugikan masyarakat.
"Kalau menyampaikan aspirasi silakan saja, tapi sesuai aturan yang berlaku. Jangn memaksakan kehendak. Soalnya Jalan Diponegoro banyak yang menggunakan. Apalagi di depan kampusnya ini rumah sakit Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Kalau macet bagaimana?" ujarnya kepada wartawan di depan Kampus UKI Salemba, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu 14 Maret malam.
Yoyol menjelaskan, enam orang yang ditangkap karena terlibat dalam bentrok hanya diamankan, tidak ditahan. "Belum ada yang ditahan. Enam orang mahasiswa yang kami periksa," ungkapnya.
Keenamnya ada yang diperiksa di Polrestro Jakpus ada pula yang di Polda Metro Jaya. Di tempat terpisah, salah satu mahasiswa UKI Salemba bernama Tarent mengatakan, aksi bentrokan antar polisi dengan mahasiswa dipicu karena ada salah satu rekannya yang terinjak-injak saat dorong-dorongan.
"Ada satu teman kami, bernama Obet, anak Fakultas Hukum angkatan 2008 yang terkena tindakan represif polisi," tuding Tarent.
Setahu Tarent, enam rekan yang ditangkap polisi itu antara lain Yusuf Pasaribu, Feri Ardenson, Johari Siahaan, Naek Siloam, Jaka Genesius dan Krisban Slamet.(lin)
Ketika polisi berupaya menghalau unjuk rasa agar tak melebar ke jalan raya yang terjadi justru bentrok.
Kapolrestro Jakarta Pusat Kombes Pol Angesta Romano Yoyol mengimbau agar mahasiswa UKI tak memaksakan kehendak jika berunjuk rasa. Apalagi jika aksi itu telah merugikan masyarakat.
"Kalau menyampaikan aspirasi silakan saja, tapi sesuai aturan yang berlaku. Jangn memaksakan kehendak. Soalnya Jalan Diponegoro banyak yang menggunakan. Apalagi di depan kampusnya ini rumah sakit Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Kalau macet bagaimana?" ujarnya kepada wartawan di depan Kampus UKI Salemba, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu 14 Maret malam.
Yoyol menjelaskan, enam orang yang ditangkap karena terlibat dalam bentrok hanya diamankan, tidak ditahan. "Belum ada yang ditahan. Enam orang mahasiswa yang kami periksa," ungkapnya.
Keenamnya ada yang diperiksa di Polrestro Jakpus ada pula yang di Polda Metro Jaya. Di tempat terpisah, salah satu mahasiswa UKI Salemba bernama Tarent mengatakan, aksi bentrokan antar polisi dengan mahasiswa dipicu karena ada salah satu rekannya yang terinjak-injak saat dorong-dorongan.
"Ada satu teman kami, bernama Obet, anak Fakultas Hukum angkatan 2008 yang terkena tindakan represif polisi," tuding Tarent.
Setahu Tarent, enam rekan yang ditangkap polisi itu antara lain Yusuf Pasaribu, Feri Ardenson, Johari Siahaan, Naek Siloam, Jaka Genesius dan Krisban Slamet.(lin)
()