Bentrok UKI, Rektor usir alumni dari kampus
A
A
A
Sindonews.com - Unjuk rasa berbuntut bentrok antara mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) dengan polisi disinyalir disusupi pihak ketiga. Rektor UKI Maruli Gultom meyakini penyusup itu berasal dari mahasiswa UKI yang telah lulus.
Maruli pun akhirnya turun tangan ikut mengusir para alumni yang diduga menjadi provokator. Dia juga mengimbau agar para alumni tidak mencampuri urusan mahasiswa, termasuk menunggangi aksi unjuk rasa kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) itu.
"Saya sudah usir enam alumni dari kampus. Saya minta, para alumni tak lagi campuri urusan mahasiswa," tegasnya kepada wartawan di Kampus UKI Salemba Jalan Diponegoro Jakarta Pusat, Rabu 14 Maret 2012 malam.
Maruli mengaku keberatan jika unjuk rasa mahasiswa UKI disusupi para alumni. "Demo mahasiswa itu gerakan bermoral. Bukan gerakan berpolitik," ujarnya lagi.
Sebelumnya, pasca bentrok, Maruli dan Kapolrestro Jakarta Pusat Kombes Pol AR Yoyol mengadakan pertemuan. Yoyol meminta pihak rektorat UKI mengawasi aktivitas mahasiswanya, supaya peristiwa bentrokan tidak terulang.
Sekira pukul 23:00 WIB, Maruli dan Yoyol memasuki kampus. Mereka bersama-sama mengimbau para pengunjuk rasa yang masih sembunyi untuk keluar dan pulang ke rumah masing-masing.(lin)
Maruli pun akhirnya turun tangan ikut mengusir para alumni yang diduga menjadi provokator. Dia juga mengimbau agar para alumni tidak mencampuri urusan mahasiswa, termasuk menunggangi aksi unjuk rasa kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) itu.
"Saya sudah usir enam alumni dari kampus. Saya minta, para alumni tak lagi campuri urusan mahasiswa," tegasnya kepada wartawan di Kampus UKI Salemba Jalan Diponegoro Jakarta Pusat, Rabu 14 Maret 2012 malam.
Maruli mengaku keberatan jika unjuk rasa mahasiswa UKI disusupi para alumni. "Demo mahasiswa itu gerakan bermoral. Bukan gerakan berpolitik," ujarnya lagi.
Sebelumnya, pasca bentrok, Maruli dan Kapolrestro Jakarta Pusat Kombes Pol AR Yoyol mengadakan pertemuan. Yoyol meminta pihak rektorat UKI mengawasi aktivitas mahasiswanya, supaya peristiwa bentrokan tidak terulang.
Sekira pukul 23:00 WIB, Maruli dan Yoyol memasuki kampus. Mereka bersama-sama mengimbau para pengunjuk rasa yang masih sembunyi untuk keluar dan pulang ke rumah masing-masing.(lin)
()